
Timika, investigasi.today – Pesawat milik SAM Air yang rusak ditembaki oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada awal Juni lalu dievakuasi ke Mimika. Evakuasi pesawat disertai pengamanan ketat di lokasi.
“Proses evakuasi badan pesawat SAM Air berhasil dilakukan tanpa adanya gangguan keamanan,” ujar Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen S, Kamis (14/7).
Proses evakuasi dilakukan menggunakan helikopter Kamov yang memiliki kemampuan mengangkut benda sangat berat pada sekitar pukul 10.40 WIT, Rabu (13/7).
Setelah tiba di Mimika, pesawat tersebut dijadwalkan akan dikirim ke Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Penembakan KKB terhadap pesawat ini terjadi saat baru saja mendarat di Bandara Kenyam, Nduga sekitar pukul 10.15 WIT, Selasa (7/6). Pilot dan kopilot pesawat SAM AIR berhasil melewati detik-detik mencekam saat insiden itu.
Pilot dan kopilot tersebut adalah Farhan Fachri (27) dan Reza Ragainaga (23). Keduanya lolos dari maut meski sempat diberondong peluru dan ditodong senjata api dari jarak dekat.
“(Pelaku penembakan) diduga KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya,” ujar Wakasatgas Humas Ops Damai Cartenz AKBP Arif Irawan, Selasa (7/6).
Serangan KKB awalnya berlangsung sporadis hingga membuat moncong pesawat dan bagian ban bocor. Sedikitnya ada 22 suara tembakan yang terdengar secara maraton di lokasi kejadian.
“Telah terdengar bunyi tembakan kurang lebih sebanyak 22 kali dari arah Bandara Kenyam Kabupaten Nduga,” kata Arif.
Saat tembakan bertubi-tubi itu terjadi, Farhan dan Reza tak berani keluar, mereka terpaksa bertahan di pesawat. Namun anggota KKB tampaknya menyadari kondisi itu sehingga terus maju mendekati kedua korban.
Menurut Arif, anggota KKB awalnya menembaki Farhan dan Reza, tapi belakangan KKB memfokuskan perhatiannya ke Farhan seorang. Pilot itu akhirnya ditodong dari jarak dekat, dan nasib baik bagi Farhan karena senjata api anggota KKB itu tiba-tiba gagal meletus.
“Awalnya mereka berdua jadi sasaran, tapi kelamaan KKB itu fokus menembaki pilotnya. Sempat ditodong, bersyukur Tuhan masih melindungi, senjatanya tidak meletus,” kata Arif.
Melihat kesempatan terbuka lebar, Farhan dan Reza langsung melarikan diri dari lokasi. Keduanya pun lolos dari keganasan KKB.
Kendati demikian, Farhan dan Reza tetap menderita sejumlah luka. Namun Arif memastikan luka keduanya bukan luka tembakan.
“Tidak (bukan luka tembakan). Mereka menyelamatkan diri walau ada rintangan yang menyebabkan mereka luka-luka,” katanya. (*/Brian)