Saturday, July 5, 2025
HomeBerita BaruJatimDongkrak PAD, Komisi II DPRD Gresik: Maksimalkan Pendapatan dari Tambang Galian C

Dongkrak PAD, Komisi II DPRD Gresik: Maksimalkan Pendapatan dari Tambang Galian C

Galian C di Gresik

Gresik, Investigasi.today – Kalangan DPRD Gresik mendorong pemerintah daerah agar bisa memaksimalkan pendapatan dari sektor tambang galian C.

Keberadaan proyek pembangunan multi nasional PT Freeport Indonesia (FTI) di kawasan Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) Gresik harus bisa dimanfaatkan pemerintah daerah dengan baik.

Perusahaan smelter single line terbesar di dunia itu dipastikan membutuhkan tanah urukan yang sangat banyak. Untuk itu, Komisi II DPRD Gresik berharap proyek tambang galian C itu bisa menghasilan pendapatan asli daerah (PAD) dari pajak.

Ketua Komisi II Dewan Gresik, Asroin Widiana menegaskan, kebutuhan tanah urukan yang sangat besar seharusnya dibarengi dengan peningkatan pajak dari sektor tambang galian C.

“Tahun 2024 proyek pembangunan smelter PT Freeport Indonesia telah selesai. Dengan begitu tahun ini adalah tahun terakhir menggenjot pendapatan dari galian C,” ungkapnya, Senin (27/2).

Asroin menambahkan, keberadaan tambang galian C harus dimanfaatkan secara maksimal. Jangan operasionalnya ada, tapi pendapatan pajak dari sektor ini selalu tidak memenuhi target.

“Saat ini sedang krisis finansial dan ini sebagai salah satu upaya. Untuk itu, harus bisa memaksimalkan seluruh pendapatan. Mulai dari kecil menjadi besar dan yang besar harus jelas,” tandasnya.

Sementara itu, anggota Komisi II Mega Bagus Saputro mengatakan upaya dalam peningkatan PAD dibutuhkan kerja ekstra pemerintah. Pasalnya, pemerintah daerah harus menindak tegas pemilik tambang yang tidak memiliki izin. Sehingga, yang ilegal wajib membayar pajak dengan tertib.

“Kami akan terus melakukan pemantau serta evaluasi secara berkala. Langkah ini diambil agar PAD di tahun 2024 dari target yang di sepakati bisa sesuai,” tegasnya.

Untuk diketahui, target pendapatan dari sektor pajak mineral bukan logam yang didalamnya termasuk galian C. Kenaikannya hanya sedikit. Hal ini patut disayangkan dengan kondisi yang ada di lapangan.

Pada tahun 2022 lalu pendapatan dari sektor ini mencapai 2,251 miliar dari target yang ditetapkan Rp8 miliar. Sedangkan tahun 2021 hanya tembus di angka Rp2,218 miliar. (Ink)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular