Sunday, October 19, 2025
HomeBerita BaruJatimDPRD Surabaya Bergerak, Atasi Stunting di Bulak dan Mulyorejo

DPRD Surabaya Bergerak, Atasi Stunting di Bulak dan Mulyorejo

Surabaya, Investigasi.today – Tepat pada hari anak sedunia, anggota DPRD Surabaya dari fraksi PDIP bersama OPD dan pemuda Bulak menberikan bantuan kepada 17 anak stunting di Kecamatan Bulak dan Mulyorejo.

Hal ini selaras dengan program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang menargetkan zero stunting.

Anggota DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Muklas Ni’am mengatakan bantuan yang diberikan untuk pemenuhan gizi dan asupan makanan seimbang. Sehingga bisa menunjang pertumbuhan anak dan bisa menaikkan taraf hidup.

Pihaknya, akan berkolaborasi dengan Kader Surabaya Sehat dan Puskemas untuk mengatasi stunting dan menyejahterakan anak serta keluarga.

“Nanti kita akan coba berkoordinasi dengan temen temen KSH agar selalu bergerak karena sejauh ini saya baru mendapat keluhan-keluhan seperti itu. Paling tidak kita akan coba support kekurangannya seperti apa dan mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan kehidupan mereka agar lebih layak lagi,” kata Ghoni sapaannya, Senin (21/11/2022).

Menurut Fadilah Kader Surabaya Sehat Bulak, penyebab stunting karena adanya gagal pertumbuhan dari anaknya. Seperti halnya kurang asupan gizi saat dikandungan, jeleknya sanitasi dirumah, dan kurangnya metabolisme dalam diri anak masing-masing.

Bayi dalam kandungan dan lahirnya bayi juga bisa menjadi penyebab terjadinya stunting. Orang hamil 1000 hari pertama gizinya harus terpenuhi. Apabila gizi sudah terpenuhi maka akan kelihatan kondisi bayi yang dilahirkan.

“Pemerintah berkontribusi dalam penanganan stunting dengan memberikan bantuan permakanan, makanan tambahan (biskuit dan susu). Stunting tidak ada pengobatan cuman ada pemantauan saja, tidak lupa dengan pola makan anak, pola didik orang tua, dan perbaikan sanitasi yang ada di rumah,” katanya.

Fadilah menambahkan, pendampingan dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) 1x dalam sebulan dan posyandu 1x dalam sebulan. “Jadi satu bulan terdapat 2 pendampingan untuk anak stunting memberikan edukasi pola makan dan pola didik orang tua serta menimbang berat badan anak dan mengukur tinggi badan anak,” katanya.

Anak stunting saat di posyandu, lanjutnya, dibedakan pada siang hari karena ada pengecekan khusus untuk anak stunting dan tidak lupa diberi bantuan sehingga untuk mengatasi stunting yaitu dengan pemenuhan gizi dari ibu karena anak stunting rata-rata dari keluarga menengah kebawah.

Sehingga anak tidak makan sesuai dengan 4 sehat 5 sempurna. Tidak hanya itu perbaikan sanitasi itu perlu, memperhatikan air yang digunakan seperti air minumnya dan air yang digunakan setiap hari.

“Masih terdapat anak stunting tapi tidak masuk data karena tidak terdaftar MBR. Sehingga ada beberapa anak stunting juga yang diberhentikan permakanannya karena sudah tidak terdaftar MBR,” katanya.

Saat ini, puskesmas terjun langsung dan bekerja sama dengan posyandu beserta KSH sehingga kepala Puskesmas Bulak, dokter Rosna memberi apresiasi dalam mendukung program pemerintah kota Surabaya ini.

“Terimakasih untuk perhatian dan bantuan dari pak Ghoni, dan semoga kedepannya upaya bersama ini membawa dampak positif surabaya bebas stunting. Harapan kami semua komponen masyarakat dapat bergerak bersama dalam upaya mengatasi masalah stunting,” katanya. (Slv)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular