Wednesday, October 29, 2025
HomeBerita BaruJatimDukung Kebijakan Prabowo, Petrokimia Gresik Berhasil Tingkatkan Produksi Pupuk NPK Bersubsidi melalui...

Dukung Kebijakan Prabowo, Petrokimia Gresik Berhasil Tingkatkan Produksi Pupuk NPK Bersubsidi melalui Modifikasi Pabrik Fosfat I

Gresik, investigasi.today – Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, berhasil meningkatkan kapasitas produksi pupuk NPK bersubsidi melalui modifikasi Pabrik Fosfat I menjadi Pabrik Phonska V dengan menciptakan Teknologi Flex-Phos. Inovasi ini menjadi upaya perusahaan untuk memastikan kelancaran produksi pupuk NPK subsidi yang ditugaskan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam rangka mewujudkan swasembada pangan nasional.

Teknologi ini berhasil menjadi salah satu inovasi terbaik di ajang Pupuk Indonesia Quality and Innovation (PIQI) 2025 yang digelar di Gresik, Rabu (29/10/2025), dengan Petrokimia Gresik sebagai tuan rumah penyelenggaraan acara tersebut. Selain itu, penerapannya semakin memperkokoh posisi Petrokimia Gresik sebagai kiblat teknologi pupuk majemuk di Indonesia, sekaligus menjadi produsen pupuk NPK terbesar di tanah air.

“Proyek Phonska V dengan Teknologi Flex-Phos merupakan langkah strategis Petrokimia Gresik untuk memenuhi kebutuhan pupuk NPK yang terus meningkat, serta menjawab tantangan industri pupuk di masa depan. Diharapkan pabrik ini akan memperkuat pertanian Indonesia dan memastikan ketersediaan pupuk berkualitas,” demikian disampaikan Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob.

Ia mengungkapkan Pabrik Fosfat I, yang sebelumnya hanya bisa digunakan untuk produksi pupuk fosfat, mengalami keterbatasan dalam fleksibilitas produksi, sehingga perlu dilakukan modifikasi agar dapat tetap beroperasi secara optimal. Sekarang, pabrik ini semakin andal dan mampu memproduksi pupuk NPK Chemical Reaction, dengan tidak meninggalkan kemampuannya memproduksi pupuk fosfat (SP-36, SP-26, dan Phosgreen).

“Pabrik ini dapat memproduksi NPK dengan jumlah yang lebih banyak, sehingga dapat memastikan ketersediaan pupuk nasional dengan kualitas unggul, sekaligus meningkatkan omzet serta daya saing bagi Petrokimia Gresik,” tandas Daconi.

Adapun implementasi inovasi ini memberikan dampak positif bagi perusahaan. Dari segi kualitas, pupuk NPK dan pupuk fosfat yang dihasilkan sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Dari aspek biaya, inovasi ini menghilangkan potensi kerugian Rp8,92 miliar setiap bulan atau Rp107,1 miliar per tahun akibat kehilangan produksi pupuk fosfat. Sebaliknya, inovasi ini menghasilkan keuntungan langsung bagi perusahaan sebesar Rp175,86 miliar per tahun dari produksi pupuk NPK dan pupuk fosfat yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.

Selain itu, inovasi ini memberikan value creation kepada perusahaan sebesar Rp23,1 miliar serta memberikan penghematan biaya investasi proyek dengan skema swakelola senilai Rp28,2 miliar.

“Secara keseluruhan, Teknologi Flex-Phos tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi dan menekan biaya operasional, tetapi juga memastikan keberlanjutan produksi pupuk di dalam negeri. Dengan demikian, inovasi ini berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional melalui peningkatan ketersediaan pupuk, khususnya pupuk bersubsidi yang lebih stabil dan berkelanjutan,” tutup Daconi.

Sementara itu, PIQI 2025 merupakan wadah bagi Pupuk Indonesia untuk memberikan apresiasi para inovator berprestasi di Pupuk Indonesia Grup. Ajang tahunan ini sekaligus menjadi media untuk solusi inovatif Pupuk Indonesia Grup kepada publik dan calon mitra strategis, serta menegaskan Pupuk Indonesia sebagai BUMN yang berbasis inovasi. (Adr)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular