
Sumenep, Investigasi.today – Bupati Sumenep DR. KH. A. Busyro Karim, M.Si, mengajak semua warga masyarakat Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang terletak di ujung timur pulau madura ini, agar masyarakat selalu waspada untuk meningkatkan kesadaran bersama pasca empat warganya terpapar dan terkorfirmasi positif Covid-19.
“Dalam hal ini, dari ke empat warga masyarakat Sumenep yang terpapar positif Covid-19 di Sumenep, ini kejadiannya sudah 10 hari menjalani Isolasi mandiri di rumahnya dan hari ini baru keluar hasil tes, mereka semua tanpa gejala”, paparnya pada saat menggelar konferensi pers di media center pencegahan dan penanganan Covid-19 Sumenep, Jumat (24/5) kemarin.
Pemkab Sumenep mengajak warga masyarakat ikut serta dalam berperan aktif, untuk bisa memerangi dan memutus mata rantai dalam sebaran virus mematikan ini dengan menerapkan sistem phisycal Distancing, serta aktif menggunakan masker dan juga mematuhi protokol kesehatan lainnya yang telah disepakati dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Kesehatan.
“Untuk semua masyarakat Sumenep, kami berharap untuk mensupport agar bisa bersama-sama untuk memberantas dan memutus mata rantai pada penyebaran Virus Covid-19 yang berbahaya dan mematikan ini dan jangan sampai meremehkan dan mengabaikanya”, tandasnya.
Lebih lanjut, Bupati Sumenep Busyro Karim yang menjabat dua periode ini untuk itu sebagai upaya konkritnya bagi setiap weekend Pemerintah yang telah melakukan pada langkah pada pembahasan dari satu Desa ke Desa yang lainnya.
“Untuk setiap hari Sabtu dan Minggu, di Sumenep kita sudah melakukan pada ruang pembatasan gerak masyarakat dan ini harus kita patuhi secara bersama”, tegasnya.
Untuk sekedar memberitahukan informasi yang terpapar Covid-19 ini di Sumenep dari ke empat Warga kota Sumekar atau yang dikenal Kota Keris yang terkonfirmasi secara positif terpapar Covid-19, dua orang berasal dari Tim tenaga medis (Tenaga Kesehatan), sedangkan dua lainnya merupakan pegawai di lingkungan kemenag setempat, selaku ketua kloter dan pembimbing haji yang akan datang.
Dan bisa juga mereka diduga kuat terpapar pada saat mengikuti Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya yang juga bisa terhitung sejak tanggal 9 sampai 18 maret 2020 bulan yang lalu.
“Dan kami mengharap ke semua warga masyarakat Sumenep, ikut turut serta dalam menanggulangi dan memerangi wabah virus Covid-19 untuk memutus mata rantai dengan cara memakai masker bila keluar rumah dan jaga jarak, antar orang per orang, menghindari dari keramaian orang”, pungkasnya. (Fathor)