
Surabaya, Investigasi.today – Gangguan mata bisa terjadi pada penderita diabetes. Fatalnya, gangguan mata yang dibiarkan saja bisa mengakibatkan kebutaan.
Dokter Spesialis Mata dr. Rova Virgana SpM(K) menjelaskan, pada pengidap diabetes bisa terjadi gangguan retinopati diabetik, kalau didiamkan sarafnya akan berprogres dan mengakibatkan kebutaan. Sehingga, penderita diabetes yang mengalami gangguan mata harus segera memeriksakan diri ke dokter. Jumat (14/4).
Dengan memeriksakan matanya sejak awal maka akan mencegah dari dampak gangguan mata yang lebih buruk. Sebab, dokter mengetahui kondisi mata pasien lebih cepat. Umumnya jika belum memiliki gejala maka tindakan yang diambil hanya kontrol tahunan.
Jika sudah memiliki gejala menengah maka kontrol akan bersifat sembilan bulanan. Namun jika sudah lanjut maka akan bersifat bulanan atau bahkan lebih sering.
Gejalanya, biasanya pasien merasa matanya seperti tidak enak melihat, silau atau berkabut, ukuran kacamata berubah-ubah, dan penglihatan menjadi buram serta berubah bentuk. Jika pasien sudah memiliki gejala tersebut maka harus lebih berhati-hati lagi dalam menjaga gula darahnya.
“Gejala tersebut juga berisiko menjadi glaukoma dan katarak yang lebih sulit untuk diobati,” katanya.
Gangguan mata pada penderita diabetes bisa diobati juga dengan operasi. Namun, ia tidak menyarankan. Sebab, selain menghabiskan banyak biaya, operasi juga tidak menjamin kesembuhan seratus persen.
“Diabetes itu obatnya jamu gendong (jaga mulut dan gerak dong) dan tetap bersemangat. Pasti ada hikmah dibalik semua ini,” tambah dr. Rova.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes baik tahun 2013 maupun 2018 menunjukkan adanya peningkatan tren terhadap penyakit diabetes.
Populasi diabetes di Indonesia adalah tertinggi kelima. Tahun 2021, ada 19,5 juta atau 10,5 persen penduduk Indonesia menderita diabetes, dan tahun 2045 diperkirakan meningkat menjadi 28,6 juta yang menderita diabetes. (Slv)