Friday, March 14, 2025
HomeBerita BaruHukum & KriminalGelapkan 13 HP Santrinya, Ustadz Ponpes Darussalam Diamankan Polisi

Gelapkan 13 HP Santrinya, Ustadz Ponpes Darussalam Diamankan Polisi


Nidhom Fuadi diapit petugas

GRESIK, Investigasi.Today – Berdalih mengamankan HP para santri karena adanya larangan penggunaan, seorang oknum ustadz bernama Nidhom Fuadi (49) malah justru menggelapkan 13 HP tersebut dengan cara dijual ke sejumlah tempat saat perjalanan menuju Semarang.

Pria asal Jalan Kapten Tendean no. 112 Kampung Jawa Kecamatan Blinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, yang mengajar pelajaran bahasa Arab dan Inggris ini akhirnya diamankan polisi usai menerima laporan dari pihak pengurus Ponpes Darussalam, Desa/Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik.

Kapolsek Bungah AKP Achmad Said melalui Kanit Reskrim Aiptu Suhardi mengatakan, oknum ustadz ini diamankan karena terbukti menggelapkan 13 HP para santri dan sudah dijual semuanya. “Dari ketiga belas pemilik HP itu tiga diantaranya sudah melapornya kepada kami,” ujar Suhardi.

Modus yang dilakukan oleh tersangka ini, lanjut Suhardi, yakni dengan menyuruh para santri menyimpan HP mereka di dalam lemari pengurus ponpes. Kebetulan di ponpes tersebut terdapat aturan melarang santri untuk menggunakan HP kecuali hari Jumat.


Ustadz Nirdhom saat diperiksa petugas

“Setelah itu tersangka meminta ijin kepada pengasuh ponpes untuk mengantarkan proposal ke Semarang selama 4 hari. Sebelum berangkat ke sana tersangka diam-diam mengambil HP yang ada di lemari dan menjualnya di beberapa terminal dengan harga variatif kisaran Rp 300 hingga 400 ribu,” terangnya.

Ditegaskan, tersangka akhirnya ditangkap saat terlihat berada di salah satu minimarket wilayah Bungah. “Keberadaan tersangka ini diketahui oleh sejumlah santri dan akhirnya diserahkan ke polsek,” paparnya.

Diketahui, oknum ustadz ini baru mengajar di ponpes tersebut selama 2 bulan. Dia datang untuk melamar sebagai pengajar bahasa Arab dan Inggris, meski sebenarnya tersangka ini hanyalah seorang kuli bangunan di proyek Jembatan Sembayat, Gresik.

“Waktu tersangka datang, kebetulan ponpes membutuhkan tenaga pengajar bahasa Arab dan Inggris. Dan ketika diuji tersangka ini memang mahir dalam kedua bahasa tersebut,” pungkasnya. (Salvado)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular