Magelang, investigasi.today – Sejumlah umat Buddha dan warga melakukan Festival Merti Karuna Bumi 2023 di Sungai Progo, Kabupaten Magelang. Acara ini ditandai dengan pelepasan ikan ke Sungai Progo yang telah didoakan sebelumnya.
Sebelumnya umat Buddha dan warga masyarakat berkumpul di Candi Pawon. Kemudian, melakukan perjalanan kali pertama menuju sebuah sendang yang tak jauh dari Candi Pawon.
Di lokasi ini, pemimpin umat melakukan doa bersama, kemudian mengambil air. Kemudian, air dipercikkan kepada umat yang datang.
Kemudian, perjalanan dilanjutkan menuju Sungai Progo. Di lokasi tersebut telah tersedia bibit ikan dalam plastik. Dimana sebelum dilakukan pelepasan ikan terlebih dahulu dilakukan doa bersama. Kemudian, setelah dilakukan pelepasan juga dilakukan doa bersama.
Ada ratusan bungkus plastik berisi ikan-ikan dalam ukuran kecil. Mereka lantas membuka pembungkus plastik itu dan melepas ikannya ke sungai.
“Dalam ajaran kami agama Buddha ada satu ajaran untuk kebahagiaan seluruh makhluk. Bukan hanya manusia, tetapi seluruh makhluk baik itu binatang-binatang, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat,” kata Lama Rama Santoso Liem di Sungai Progo, Jumat (2/6).
“Ini kami melakukan ritual pembebasan. Hari ini pembebasan ikan maksudnya biar ikan itu kembali ke alamnya, dia bebas, dia bahagia. Jadi, bukan hanya kebahagian manusia, tetapi kebahagian seluruh alam termasuk seluruh lingkungan,” katanya.
Sementara itu, Panitia Merti Karuna Bumi 2023, Ricky Surya Prakasa menambahkan, mesti merupakan cinta kasih, karuna adalah belas kasih dan bumi.
“Nilai-nilai perdamaian dunia itu empat, cinta kasih, belas kasih, keharmonisan dan kesetaraan. Jadi merti itu cinta kasih, kalau taruna itu belas kasih, nah kalau bumi ya kita semuanya bersama,” katanya.
Menurutnya, Festival Merti Karuna Bumi 2023 tersebut akan dilaksanakan di empat candi meliputi Candi Ngawen, Pawon, Mendut dan Borobudur. (Sev)