Banyuwangi, investigasi.today – Selama Operasi Trisila 2024 tahap III yang digelar TNI Angkatan Laut, 3 Kapal Republik Indonesia (KRI) sandar di pelabuhan pangkalan TNI Angkatan Laut Banyuwangi hingga Senin (8/7/2024).
Tiga KRI tersebut diantaranya KRI Ahmad Yani-351, KRI Teluk Ende-517 dan KRI Layang-635. Selain itu, alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI AL seperti helikopter juga turut serta dalam gelar konvoi operasi Trisila.
Operasi ini juga melibatkan sebanyak 577 personel yang terdiri dari kru KRI, awak pesawat dan pasukan marinir, termasuk personel pangkalan.
Laksamana Pertama TNI Amrin Rosihan Hendrotomo Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II selaku kepala Satgas Trisila menjelaskan, Operasi Trisila 2024 tahap III membawa empat tugas pokok salah satunya menjaga dan melindungi kepentingan Nasional Indonesia dilaut hal tersebut yang menjadi dasar pemilihan rute wilayah operasi di perbatasan Indonesia sisi selatan.
“Mulai Surabaya, tanggal 4 Juli di Bondowoso, sekarang Banyuwangi, lanjut nanti ke Cilacap, kemudian ke Denpasar Bali, Labuan Bajo NTT, Waingapu Sumba Timur, Kupang, Mataram, kemudian balik ke Surabaya lagi,” terang Amrin, Minggu (7/7).
Tugas lainnya dalam operasi ini mencegah dan menindak segala bentuk pelanggaran hukum di laut seperti aktivitas ilegal. Selain itu, pasukan yang tergabung dalam operasi ini juga berkewajiban menjaga profesionalisme dan kemampuan tempur dari unsur-unsur Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang tergabung dalam satgas.
“Karena itu kita membawa Pesawat Udara, Helikopter, pasukan tempur marinir dan KRI, lalu saat perjalanan lintas laut kita adakan latihan tempur,” tegasnya.
Membina Potensi Maritim (Binpotmar) juga masuk dalam tugas pokok satgas Trisila. Sebagai lokasi singgah Operasi Trisila III, pangkalan TNI AL Banyuwangi berkontribusi dalam kegiatan sosial diantaranya open Ship KRI, bakti sosial, bakti kesehatan hingga kegiatan konservasi alam.
Amrin menambahkan, Operasi Trisila 2024 tahap III itu rencananya dilaksanakan selama 37 hari yang melintasi wilayah laut perbatasan Indonesia sisi selatan. Berangkat sejak 3 Juli dan diperkirakan berakhir 8 Agustus 2024.
Dengan garis pantai Indonesia yang panjang dan kemampuan armada laut yang terbatas, maka potensi tindak melanggar hukum berupa kegiatan ilegal diantaranya memasukan barang-barang terlarang lewat laut paling mungkin terjadi termasuk kegiatan Ilegal Fishing.
“Meski begitu armada kita masih cukup efektif untuk mencegah kegiatan ilegal di laut,” pungkas Amrin.
Sementara itu, Komandan Lanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Hafidz menyatakan, mulai Jumat (6/7/2024) tiga KRI yang sedang melaksanakan tugas Operasi Trisila ini akan melakukan berbagai kegiatan bakti sosial hingga konservasi alam.
“Agenda di Banyuwangi kita akan melaksanakan konservasi lingkungan, penanaman mangrove, pelepasan tukik, dan pengenalan Angkatan Lautan kepada masyarakat dengan melakukan pemutaran film,” pungkasnya. (Widodo)