
Kota Malang, Investigasi.today – Di masa pandemi Corona ini banyak perusahaan perjalanan wisata terancam gulung tikar karena armadanya tidak beroperasi. Namun Perusahaan Otobus (PO) di Kota Malang memanfaatkan armadanya untuk ‘cafe berjalan’ keliling kota, armada bus didesain sedemikian rupa untuk membawa para penumpang menikmati keindahan kota sembari minum kopi dan menikmati snack.
Tempat duduk dalam bus didesain lega dengan saling berhadapan dipisahkan sebuah meja, bus dengan suspensi tinggi ini membuat penumpang dapat leluasa melihat keluar lewat jendela yang lebar.
Fasilitas kenyamanan dapat ditemukan dalam bus bermesin Mercedes tersebut, termasuk karaoke. Selain itu juga cocok untuk kegiatan bermedia sosial. Sebelum masuk, seluruh penumpang harus melalui prosedur kesehatan dengan mencuci tangan dan diukur suhu tubuh. Penumpang juga diwajibkan mengenakan masker, selain posisi duduk tetap menjaga physical distancing.
Sepanjang rute yang ditempuh sekitar 2,5 jam perjalanan melalui sejumlah bangunan bersejarah di Kota Malang, para pengunjung juga mendapatkan penjelasan dari seorang guide seputar sejarah bangunan ikonik tersebut.
Terkait ide cemerlang tersebut, Manager PO Pandawa 87, Romy Yudha mengatakan sejak wabah Covid-19 melanda, sudah 4 bulan armada bus transportasi wisatanya berhenti beroperasi. Namun sekitar sebulan terakhir, bus cafe yang diberi nama NgopiUklam87 itu mulai beroperasi lagi.
“Sejak pandemi Corona, transportasi wisata tidak ada pendapatan sama sekali, akhirnya kita mencoba mengelola ide ini sebagai pancingan atau stimulan agar wisata bisa kembali bangkit di tengah masa yang sulit ini,” ungkapnya, Senin (20/7).
Romy menambahkan bus cafe-nya beroperasi setiap hari sejak awal Juni lalu dengan keberangkatan dari Realizm Store, Jalan Soekarno-Hatta Kota Malang. Penumpang dipatok tarif Rp50 Ribu dengan fasilitas kopi dan snack.
Trip sebanyak 4 kali yakni pukul 10.00 WIB, 13.00 WIB, 16.00 WIB dan 19.00 WIB dan khusus Jumat hanya 3 trip yakni pukul 13.30 WIB, 16.00 WIB dan 19.00 WIB.
Rute yang ditempuh meliputi Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Borobudur, Jalan Ahmad Yani, Jalan Raden Intan, Jalan Panji Suroso, Jalan Sunandar Priyo Sudarmo, Jalan Tumengung Suryo, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Patimura, Jalan Trunojoyo, Jalan Kertanegara dan Alun-Alun Balai Kota Malang.
“Pengunjung mendapat kesempatan sejenak untuk menikmati Alun-Alun Balai Kota Malang, yang menjadi ikon kota. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Jalan Kahuripan, Jalan Semeru, Jalan Idjen Boulevard, Jalan Veteran, Jalan MT Haryono dan kembali ke Jalan Soekarno-Hatta. Di tengah rute perjalanan, pengunjung juga Rute ditempuh sekitar 2,5 jam perjalanan melalui sejumlah bangunan bersejarah di Kota Malang.
Kita mendukung pariwisata di Kota Malang kembali pulih,Rute ditempuh sekitar 2,5 jam perjalanan melalui sejumlah bangunan bersejarah di Kota Malang.
mendapat kesempatan sejenak untuk berswafoto,” terangnya.
“Apa yang kita lakukan adalah untuk mendukung pariwisata di Kota Malang kembali pulih. Makanya kita coba konsep baru ini, yang biasa ngopi di restoran atau cafe biasa, kita alihkan ke bus, sambil melihat keindahan Kota Malang,” tandasnya.
Romy menjelaskan bahwa program bus cafe-nya sarat dengan edukasi sejarah bagi masyarakat. Tidak hanya sekadar minum kopi, tetapi sekaligus mendapatkan pengetahuan seputar tempat-tempat bersejarah di Kota Malang.
“Meski asli warga Malang sekalipun, kadang mereka tidak tahu sejarah tempat itu. Misalnya stasiun Malang, setiap hari hanya dilewati saja, tapi tidak tahu sejarahnya,” tuturnya.
Angel, salah seorang penumpang mengatakan “seru sekali, kita bisa keliling menikmati indahnya kota sembari menikmati kopi dan snack. Kita juga jadi tahu beberapa tempat bersejarah di Kota Malang, ada guide yang menjelaskan,” ungkap dengan gembira. (Bangir)