Sunday, June 22, 2025
HomeBerita BaruJatimGenjot Vaksinasi Booster, Kadinkes Kota Kediri : Waspada Sub Varian Omicron BA.4...

Genjot Vaksinasi Booster, Kadinkes Kota Kediri : Waspada Sub Varian Omicron BA.4 dan BA.5

Kediri, investigasi.today – Dinas Kesehatan Kota Kediri merespon positif wacana pemerintah mewajibkan vaksin booster sebagai syarat perjalanan dan mobilitas masyarakat. Hal itu disambut dengan menggenjot vaksinasi booster.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan, hal tersebut dapat menjadi langkah konkret pemerintah dalam mencegah penambahan kasus Covid-19. Mengingat capaian vaksinasi booster masih tergolong rendah.

“Itu masih berupa imbauan, akan tetapi kalau juknisnya sudah turun kami akan menerapkan juga untuk Kota Kediri,” ungkapnya, ditulis Minggu (10/7/2022).

Data capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Kediri per 7 Juli 2022 pada dosis I 141,81 persen, dosis II 129,63 persen, dan dosis III baru 33,13 persen.

Lebih rinci, vaksinasi lansia, dosis I sebanyak 70,59 persen, dosis II sebanyak 64,36 persen dan dosis III mencapai 24,99 persen. Sedangkan vaksinasi anak, dosis I sebanyak 112,85 persen, serta dosis II 100,34 persen.

Menanggapi capaian vaksinasi booster yang tergolong kurang, imbuh Fauzan, Dinkes Kota Kediri akan mengambil langkah melalui berbagai kegiatan percepatan vaksinasi. Antara lain, membuka layanan vaksinasi di seluruh faskes.

Kemudian menggencarkan vaksinasi mobile oleh seluruh Puskesmas di wilayah kerja masing-masing, serta melakukan mobile vaksin ke tempat umum.

“Iki kan CFD sudah diadakan kembali kita juga terlibat di dalamnya dengan menyediakan stand khusus vaksinasi, gunanya untuk mencapai herd immunity di kalangan masyarakat. Harapannya kalau sudah booster bisa kebal sampai 98 persen,” ujar dr Fauzan.

Menyambut momentum Idhul Adha yang bersamaan dengan masa liburan sekolah, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap patuh protokol kesehatan.

Dirinya mengemukakan bahwa saat ini trend kasus Covid-19 kembali mencuat, ditambah lagi ditemukannya sub varian baru Omicron yakni BA.4 dan BA.5 yang kali pertama terdeteksi pada 6 Juni silam.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian Omicron sebelumnya, yaitu BA.1 dan BA.2.

Masyarakat diharapkan mewaspadai adanya immune escape, yaitu kondisi dimana imunitas seseorang memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan akibat dari paparan atau infeksi varian omicron.

Kondisi tersebut menegaskan kepada kita bahwa perilaku hidup sehat dengan mengikuti protokol kesehatan yang baik serta mengikuti vaksinasi Covid-19 masih menjadi salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Mengingat pandemi belum sepenuhnya hilang, sehingga memungkinkan terjadinya kenaikan kasus baru. (Slv)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular