Thursday, October 30, 2025
HomeBerita BaruNusantaraGubernur Kalbar Minta Pihak Sekolah Bukan Daerah Zona Merah Evaluasi Belajar Tatap...

Gubernur Kalbar Minta Pihak Sekolah Bukan Daerah Zona Merah Evaluasi Belajar Tatap Muka

Pontianak, investigasi.today – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), H. Sutarmidji, angkat bicara terkait simulasi pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan oleh Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Pontianak.
 Ia meminta seluruh pihak sekolah yang tidak berada di zona merah untuk dilakukan evaluasi pembelajaran tatap muka tersebut.

“Kita berharap masing-masing daerah yang bukan zona merah untuk dilakukan evaluasi terdahulu satu-satu dulu lah. Kemudian kita liat bagaimana tingkat displin guru dan anak murid, kan yang menyelenggarakan sekolah kita liat hari dan besok,” ungkap Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, usai video conference Evaluasi Akuntabilitas Kinerja di Data Analityc Room, Senin (31/8) kemarin.

Rencananya juga dalam waktu dekat, Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, akan melakukan peninjau langsung ke sekolah-sekolah yang akan melakukan tatap muka untuk melihat kesiapan pihak sekolah.

“Saya minta sekolah evaluasi dulu, kemungkinan besok saya akan ke sekolah liatnya,” tuturnya.

Gubernur berharap pihak sekolah harus selalu berinovasi di tengah Pandemi Covid-19 yang melanda ini untuk keamanan siswa-siswi dalam proses belajar mengajar.

“Contohnya yang masuk itu kelas XII misalnya ada 300 siswa bagaimana 100 orang masuknya misalnya jam 7 pagi, sudah itu 100 yang lainnya masuk jam 7.30 pagi dan sisanya masuk jam 8 pagi, pulangnya juga begitu polanya kita selisihkan setengah jam sehingga tidak ada penumpukan di sekolah,” katanya.

Gubernur Kalbar juga akan meminta instansi terkait untuk melakukan rapid test ke sekolah yang melakukan tatap muka dengan syarat harus menerapkan protokol kesehatan agar bisa menekan penularan Covid-19.

“Nanti kita akan rapid test seluruh sekolah kepada seluruh siswa dan seluruh guru yang sekolah kalo dinilai aman maka, kelas XI di sekolah itu disuruh masuk dan di rapid tes juga, kalo aman juga kelas X disuruh masuk penerapannya sama di tes,” ujarnya.

“Dalam seminggu atau dua minggu kita tes, liat ada tidak keterjangkitan, kalo tidak ada artinya protap protokol kesehatannya berjalan kalau tidak protapnya tidak berjalan dan tidak boleh belajar,” tegasnya. (Hasnan)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular