SURABAYA, investigasi.today-Kegiatan membaca memiliki makna penting, karena dengan membaca maka wawasan dan pengetahuan semakin bertambah. Selain itu, dengan membaca maka kualitas diri akan meningkat. Untuk itu, Wakil Gubernur Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan minat membaca.
“Pemprov Jatim terus bekerjasama dengan berbagai pihak untuk membangun minat baca masyarakat, seperti melaksanakan pameran buku dan menanamkan budaya membaca mulai dari lingkup keluarga dan sekolah, terang Gus Ipul, sapaan lekat Wagub Jatim saat membuka Airlangga Book Sale 2017 di Gedung Rektorat Universitas Airlangga (Unair) Kampus C, Senin (6/11).
Gus Ipul mengakui, mengajak masyarakat untuk membaca terlebih di era kemajuan teknologi saat ini tidak mudah. Orang lebih menyukai bermain gadget seperti handphone ketimbang membaca buku. Akan tetapi, budaya gemar membaca harus terus digaungkan, terutama mulai dari lingkup terkecil yakni keluarga.
“Keluarga bisa menerapkan aturan kepada anak-anak seperti jam belajar, kapan mereka boleh bermain gadget dan kapan mereka harus membaca atau belajar. Ini sangat berpengaruh dalam membiasakan membaca kepada anak-anak, terangnya.
Selain keluarga, lanjutnya, institusi pendidikan mempunyai kewajiban membudayakan gemar membaca bagi peserta didik. Sekolah diharapkan menggiatkan gerakan literasi sekolah yakni dengan membiasakan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
Tak hanya itu, membudayakan gemar membaca bisa dilakukan dengan penyediaan sarana perpustakaan yang bermutu dan mudah diakses. Jawa timur sendiri memiliki 27.545 perpustakaan yang terdiri dari 3.341 perpustakaan desa, 17.946 perpustakaan sekolah, 305 perpustakaan perguruan tinggi dan 4.378 perpustakaan rumah ibadah. Juga, 1.046 perpustakaan pondok pesantren dan 529 perpustakaan dinas/instansi. Pada tahun 2017 ini ada penambahan bantuan pengembangan perpustakaan desa berupa 1.000 buku dan 2 rak kepada 206 desa/kelurahan.
Pemprov Jatim melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim terus berupaya meningkatkan minat baca masyarakat. Berdasarkan survei, indeks minat baca masyarakat Jatim tahun 2015 sebesar 65,25 persen. Kemudian tahun 2016 meningkat menjadi 69,75 persen.
Ditambahkannya, minat baca sangat tergantung dari ketersediaan buku, menurut data dari Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), di Indonesia terdapat 1.731 penerbit dan semuanya adalah swasta. Rata-rata buku yang diterbitkan per tahun sekitar 30.000 judul, sedangkan jumlah penduduk Indonesia 240 juta jiwa. Ini menandakan jumlah buku yang tersedia dibanding jumlah penduduk Indonesia belum seimbang, kita masih perlu banyak buku, ungkap Gus Ipul.
Untuk itu, Gus Ipul mengapresiasi pelaksanaan pameran buku seperti Airlangga Book Sale 2017 ini. Saya berharap melalui pameran ini dapat menjadi bagian dalam meningkatkan minat dan kegemaran membaca masyarakat, pungkasnya. (yit)