Trenggalek, investigasi.today – Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf membuka Festival Kesenian Kawasan Selatan /FKKS tahun 2017 di Pantai Prigi, Kec. Watulimo, Kab. Trenggalek, Sabtu (21/10). Festival ini antara lain dimasudkkan untuk meningkatkan kreativitas seniman, serta apresiasi terhadap jenis, keunikan, dan keindahan seni budaya khususnya di kawasan selatan Jawa Timur.
FKKS tahun 2017 diikuti oleh 8 kabupaten yaitu Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Pacitan, Kab. Blitar, Kab. Malang, Kab. Jember, Kab. Lumajang, dan Kab. Banyuwangi serta peserta tamu dari Kota Madiun. Tahun depan kegiatan FKKS akan dilaksanakan di Kab. Lumajang.
Kegiatan yang diselenggaran Pemprov. Jatim bersama kabupaten tuan rumah ini merupakan kali ke tiga belas dan menjadi salah satu rangkaian kegiatan Hari Jadi Jatim ke-72 tahun 2017. Tema FKKS tahun 2017 yakni “Menguak Pesona Ragam Seni Jaranan Kawasan Selatan Jawa Timur”.
Pemprov Jatim Genjot Pembangunan Kawasan Selatan
Dalam sambutannya, Gus Ipul-sapaan akrab Wagub Jatim menegaskan bahwa Pemprov Jatim saat ini tengah menggenjot pembangunan di kawasan selatan. Karenanya tahun lalu telah digagas Jalur Lintas Selatan (JLS), dengan harapan bisa meningkatkan kontribusi pada masyarakat. “Dengan demikian dampak ekonomi pariwisata bagi masyarakat akan lebih baik, karena JLS secara positif bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jatim,” ungkapnya.
Ditambahkan, selain potensi wisata kawasan selatan juga memiliki potensi maritim yang cukup besar. Dari sisi potensi ikan yang bisa ditangkap mencapai 326.041,30 ton, dan saat ini baru dimanfaatkan 40%. Sedangkan produksi di bidang perikanan mencapai 130.416,52 Ton atau setara Rp. 2.239 trilyun. Komoditas ikannya cukup beragam diantaranya yang paling dominan yaitu ikan Cakalang, Tuna, dan Lemuru. “Potensi kemaritiman juga bisa mendatangkan wisatawan, karenanya harus dikembangkan dan dikembangkan maksimal,” imbuh Gus Ipul.
Terkait pelaksanaan FKKS lanjutnya, akan bisa menghadirkan mulitplayer effect. Efek pertama yakni bentuk jati diri bangsa, kedua efek industri pariwisata, yang ketiga efek ekonomi yang dirasakan langsung oleh masyarakat. “Saya rasa banyak sekali masyarakat yang merasakan dampak ekonomi dari kegiatan ini karena banyaknya tamu yang hadir,” terang Gus Ipul.
Gus Ipul berharap, melalui kegiatan FKSS yang diagendakan secara rutin selama 13 tahun terakhir, kawasan selatan akan semakin diminati masyarakat. Ini penting dilakukan karena selama ini wisatawan yang berkunjung ke kawasan utara jauh lebih banyak daripada di kawasan selatan. Selain itu, Ia juga mengajak masyarakat Trenggalek untuk bisa menerima wisatawan dengan santun serta membiasakan hidup bersih. “Dengan berlangsungnya FKKS yang dikemas sangat indah dan atraktif di Kab. Trenggalek seperti ini, semoga FKKS akan bisa menjadi icon baru Provinsi Jatim,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Trenggalek Dr. Emil Dardak menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya FKKS tahhun 2017 di Kab. Trenggalek. Dirinya mengaku sengaja memberanikan diri untuk mengemas FKKS agar lebih menarik dan bisa diminati semua kalangan masyarakat. Harapannya, agar masyarakat bisa tertulari virus cinta terhadap budaya leluhur bangsa. “Semoga kegiatan ini bisa menjadi tonggak awal perjalanan kedepan agar masyarakat juga memegang salah satu amanat teguh trisakti yaitu berkepribadian dan berkebudayaan,” ungkap Emil sapaan lekat Bupati Trenggalek.
Kegiatan FKSS tahun 2017 di Kab. Trenggalek kali ini dimeriahkan oleh pagelaran spektakuler dari koreografer dan seniman kondang Guruh Soekarno Putra, serta artis ibu kota Maudy Ayunda.
Turut hadir dalam kegiatan FKSS Ketua TP. PKK Kab. Trenggalek Arumi Bachsin, Wabup Trenggalek Muhammad Arifin beserta istri, Wabup lumajang Buntaran Supriyanto beserta istri, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata RI Esthy Reko Astuty, pimpinan dan anggota DPRD Kab. Trenggalek, serta Forkopimda Kabupaten Trenggalek . (yit/jeha)