Surabaya, investigasi.today – Perkembangan teknologi dan informasi saat ini telah merambah ke berbagai sektor, termasuk perdagangan. Sistem perdagangan online atau e-commerce mulai merajai pasar tak hanya dalam negeri tapi juga luar negeri. Berbagai toko tak lagi membutuhkan ruang yang luas sebagai display, cukup dengan aplikasi maka konsumen bisa memilih barangnya secara online. Perkembangan ini bak pisau bermata dua. Satu sisi menguntungkan, tapi di sisi lain menjadi tantangan bagi para pengusaha, terutama pengusaha lokal. Menghadapi tantangan ini, Wakil Gubernur Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf minta para pengusaha terus melakukan inovasi agar tidak tergerus dengan kemajuan teknologi ini. “Tantangan ke depan semakin banyak, tak hanya merambahnya bisnis e- commerce, tapi juga krisis ekonomi global membuat kondisi perekonomian kurang stabil, pengusaha harus bisa berinovasi bagaimana memenangkan pasar,” terang Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim saat membuka membuka Pameran Terpadu 2017 yang terdiri dari Indonesia Agro Expo, Industri Bahari Expo, Investrade Expo dan Pameran Produk Unggulan Daerah/PPUD Expo di Exhibition Hall Grand City Surabaya, Kamis (28/9). Gus Ipul menggambarkan bagaimana dulu perusahaan taksi seperti Blue Bird sangat menguasai pasar. Kemudian lahirlah beberapa bisnis taksi online seperti Go-jek, Grab dan Uber yang diminati pasar. Ia juga menggambarkan bagaimana department store besar seperti Matahari mulai membuka toko online. “Ini tak bisa kita hindari,” katanya. Menurutnya tantangan ini harus disikapi pengusaha lokal termasuk UMKM dengan cermat. Mereka harus memiliki tiga hal agal tidak kalah dalam kompetisi ini, yakni produk yang bagus, harga yang murah dan distribusi yang cepat. Selain itu, mereka juga harus efisien karena sebagian besar industri kecil kurang efisien. Solusinya dengan produksi tepat guna dan pemberian suku bunga murah bagi UMKM. Penyelenggaraan pameran seperti ini, lanjutnya, bisa menjadi solusi bagi para pengusaha terutama pengusaha lokal dalam memamerkan produk-produk unggulan. Pameran seperti ini dianggap masih efektif karena konsumen atau pembeli bisa datang dan melihat secara langsung produk-produknya. “Saya harap pameran ini berlangsung sukses dan omzet penjualannya meningkat,” kata orang nomor dua di Jatim ini. Dalam kesempatan ini, Gus Ipul menyampaikan neraca perdagangan Jatim pada semester I Tahun 2017 yang surplus sebesar 47,74 triliun rupiah. Surplus ini salah satunya didukung oleh perdagangan antar daerah. Hal tersebut menunjukkan pasar dalam negeri masih sangat potensial, terlebih memasuki era MEA. “Kita harus terus semangat agar tak kalah dalam persaingan global,” pungkasnya. Pameran ini berlangsung mulai tanggal 28 September – 1 Oktober 2017. Pameran ini diikuti oleh beberapa instansi dari kab/kota di Indonesia diantaranya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kab. Cirebon, Kab. Lombok Barat dan Kab. Bantul, DIY. Usai membuka pameran, Gus Ipul meninjau ke beberapa stand yang ada di pameran ini. (Yit)