Jakarta, Investigasi.today – Pemakaman dan pemulasaraan jenazah covid-19 juga sudah memiliki prosedur khusus, bila sudah dimakamkan tidak ada potensi virus corona menular. Hal tersebut disampaikan Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti.
“Percayakan kepada kami, masyarakat tak usah takut. Tim forensik setiap rumah sakit bertindak berdasarkan prosedur yang ada. Jenazah aman dan sudah steril dan tidak akan menularkan,” ungkapnya, Sabtu (11/4).
Hastry menjelaskan virus akan ikut mati bersamaan dengan proses pembusukan. Proses pemakaman hanya diberikan waktu hingga empat jam saja, karena jika jenazah tidak segera dimakamkan maka cairan di dalam tubuh akan keluar meski telah ditutup. Setiap pihak yang menangani juga diwajibkan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
“Kalau sudah dimakamkan itu aman, yang dipermasalahkan itu orang tanpa gejala (OTG) yang dapat membuat virus berpindah-pindah,” jelasnya.
Hastry mengimbau kepada para tenaga medis yang menangani covid-19 agar tetap menjaga kondisinya dan jangan meletakkan APD bekas pakai sembarangan.
“Sebelum pulang ke rumah, harus mandi dengan bersih dari ujung kaki sampai ujung rambut. Jika merasa lelah saat bertugas, harus segera istirahat dan minum vitamin,” tandasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menegaskan bahwa pemakaman jenazah positif virus Corona (Covid-19) sudah sesuai dengan protokol medis dan dilakukan oleh pihak terlatih dan berwenang.
Pemerintah meminta agar tidak ada lagi masyarakat yang menolak pemakaman jenazah Covid-19.
“Kami berharap tidak ada lagi alasan masyarakat untuk takut atau bahkan menolak tentang hal ini,” tegasnya. (Ink)
