


Malang, Investigasi.today – Kepala Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Erna Yustining, dinobatkan sebagai Kades Perempuan Inspiratif dan Inovatif tahun 2022.
Penghargaan bergengsi itu, diserahkan langsung Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Abdul Halim Iskandar di Jakarta.
Erna Yustining meraih juara pertama Lomba Kepala Desa Perempuan Inspiratif 2022. Erna berhasil menyisihkan 4.120 kepala desa perempuan se Indonesia.
Adapun program unggulan yang diusung Erna sebagai Kades Sananrejo saat ini adalah, program inovasi dalam pemberdayaan masyarakat mulai UMKM bagi ibu rumah tangga, jaringan komunikasi desa, hingga transparansi penggunaan Dana Desa (DD).
Sebagai kelanjutan inovasi yang ia kembangkan, Erna sudah menyiapkan program usaha sampah untuk bisa dijadikan cuan. Ide tersebut, ia jadikan sebuah pekerjaan rumah dalam mengubah sampah di lingkungan masyarakat, untuk bisa menghasilkan uang atau cuan.
Menurut Erna, melalui sampah, kedepannya ia bakal menggandeng akan BUMDes yang ada saat ini sebagai tambahan unit usaha.
“Karena sampah ini bukan hanya menjadi tanggung jawab seorang Kades ya. Tetapi itu jadi tanggung jawab kita bersama. Bagaimana potensi dari sampah ini bisa menghasilkan uang, skemanya akan kita buatkan,” terang Erna, Kamis (2/2/2023) siang.
Hanya saja, Erna mengaku masih belum mempunyai TPS yang memadai di wilayah Desa Sananrejo. Dengan masih belum tersedianya TPS di desanya, sambung Erna, warga merasa kesulitan untuk buang sampah. Sehingga, ia masih menemui warga yang masih membuang sampah sembarangan.
“Kami akan bekerjasama dengan kelompok bank sampah. Segera kami sosialisasikan di setiap RT, jama’ah tahlil dan seluruh lapisan masyarakat desa Sananrejo nantinya,” tegas Erna.
Erna menambahkan, dengan pengelolaan sampah yang tepat dan berdaya guna nantinya, masyarakat bisa mempunyai tambahan penghasilan.
“Warga bisa memilah mulai dari sampah basah dan kering. Semua bisa dipilah-pilah mana yang layak didaur ulang maupun untuk bahan pupuk organik,” tuturnya.
Masih kata Erna, untuk mendapatkan lahan TPS, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. “Kami masih berkoordinasi, apakah TPS itu bisa di bangun diatas tanah kas desa atau tidak. Karena jika letak TPS nanti di pinggir jalan raya, itu akan berdampak pada para pengguna jalan dengan tebaran aroma yang kurang sedap,” Erna mengakhiri. (Slv)
