
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Gresik, Dianne H.W saat meninjau lokasi pasca banjir
GRESIK, Investigasi.Today – Pasca banjir yang melanda kampung halaman Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto di Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Rabu (6/3/2019) lalu, BPBD memperkirakan kerugiannya mencapai 1,2 Miliar. Kerugian tersebut berupa 200 hektare lahan tambak siap panen yang saat itu terkena banjir, juga lahan pertanian dan rumah warga yang terendam.
Terkait bencana banjir ini, Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Gresik Dianne Hetty Widajatie menuturkan bencana banjir di Desa Lowayu diakibatkan dari banjir kiriman dari arah Solokuro, Lamongan dan wilayah utara kecamatan Dukun yang memang permukaan tanahnya lebih tinggi dari Desa Lowayu.
“Banjir ini bukan karena luapan Bengawan Solo. Saat itu terjadi hujan dengan intensitas tinggi, kemudian air menuju ke Desa Lowayu sehingga merendam pemukiman dan lahan pertanian maupun pertambakan warga,” ungkapnya, Rabu (13/3/2019).
Dianne menambahkan Pasca banjir itu, BPBD gerak cepat melakukan kordinasi dengan OPD terkait. Diantaranya Dinas Pertanian, Perikanan dan Pekerjaan Umum untuk mengkaji kerugian dan penanganan pasca banjir.
Pihaknya juga melakukan peninjauan ke lokasi banjir, dari peninjauan itu ternyata dampak kerugian paling besar adalah petani tambak. “Karena tambak terendam, sehingga ikannya ikut arus air. Kerugian petani tambak ditaksir mencapai Rp 1,2 Miliar. Meski terendam lahan pertanian juga ikut terendam banjir, namun kerugiannya tidaklah besar. Dari kajian Dinas PU juga tidak menemukan kerusakan jalan,” paparnya.
Tidak hanya melakukan peninjauan, sebelumnya BPBD juga sudah menyalurkan bantuan sembako kepada korban banjir di Desa Lowayu. “Bantuan sudah kami berikan ke korban yang terdampak banjir,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lowayu M Yayo mengaku musibah banjir kali ini memang terbesarbdan berharap pemerintah segera melakukan kajian serta pembangunan irigasi agar bencana banjir tidak terjadi lagi.
“Dari kejadian itu petani tambak hanya bisa pasrah. Kami berharap pemerintah segera menindaklanjuti keluhan warga agar banjir tidak kembali terjadi di Desa Lowayu yang merupakan kampung halaman Bupati Gresik,” ungkapnya. (Salvado)


