Jakarta, investigasi.today – UKM binaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), CV Kawani Tekno Nusantara (Kawani), menerima kunjungan Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, di workshop CV Kawani, Bandung, pada hari Jumat, 24 Mei 2024.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengetahui aktivitas pembinaan UKM yang dilakukan oleh SIG bersama YDBA sehingga berhasil meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sparepart (suku cadang) pabrik SIG, serta menjadi salah satu faktor sukses SIG meraih penghargaan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dari Kementerian Perindustrian dua tahun berturut-turut pada 2023 dan 2024.
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting mengatakan, Kementerian BUMN sangat mengapresiasi kolaborasi SIG dengan YDBA yang telah memberikan pembinaan kepada UKM untuk dapat memproduksi sparepart pabrik SIG guna peningkatan TKDN. Sebagai perusahaan BUMN, SIG telah menunjukkan keseriusannya dalam menjalankan arahan Kementerian BUMN dalam peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
“Kolaborasi di mana SIG menjadi offtaker yang memberi kesempatan kepada CV Kawani untuk memproduksi sparepart Pabrik SIG, dengan menggandeng YDBA yang selama ini berpengalaman dalam mendampingi UKM, merupakan bentuk kemitraan yang baik. Ini bisa menjadi inspirasi bagi BUMN dan perusahaan lainnya untuk mempercepat capaian peningkatan TKDN dari produk yang selama ini masih impor,” kata Loto Srinaita Ginting.
Program pembinaan UKM untuk peningkatan TKDN sparepart pabrik SIG merupakan realisasi dari perjanjian kerja sama antara SIG dengan YDBA pada 2022 lalu. Dalam kerja sama ini, SIG memberikan pembinaan berupa edukasi spesifikasi produk, pendampingan pembuatan prototipe, hingga uji coba dan tes performa di pabrik SIG, kepada UKM binaan YDBA.
Hingga saat ini, sebanyak 8 UKM telah berhasil memproduksi 10 jenis sparepart yang siap digunakan di pabrik-pabrik SIG, satu di antaranya adalah CV Kawani yang memproduksi shaft impeller filling spout (penerus gaya putar impeller pada mesin rotary packer), wedge cooler (elemen penyangga cross bar pada clinker cooler agar tidak bergeser), dan roller pan conveyor (roda baja penumpu pan conveyor). Bahkan, CV Kawani telah menerima pesanan produk wedge cooler sebanyak 1.000 pieces untuk pabrik PT Semen Gresik di Rembang.
Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari mengatakan, kunjungan ini menjadi bukti komitmen Kementerian BUMN dalam pengembangan UKM, sekaligus dukungan bagi SIG untuk terus meningkatkan TKDN sparepart berbasis pembinaan UKM. Inisiatif ini juga diharapkan akan membantu terciptanya rantai pasok yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan daya saing Perusahaan dengan mensubstitusi produk yang sebelumnya impor.
”SIG ingin menciptakan sebuah ekosistem bisnis yang membantu Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan sparepart pabrik dari industri dalam negeri. Di saat yang sama, SIG juga memberikan nilai tambah kepada UKM melalui peningkatan kapabilitas dalam produksi sparepart yang andal secara teknis dan ekonomis, sekaligus memenuhi standar industri sehingga tidak hanya dapat digunakan di pabrik SIG tetapi juga oleh perusahaan lain,” kata Reni Wulandari.
Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo menyampaikan, bahwa kolaborasi SIG dan Astra dalam peningkatan TKDN yang melibatkan UKM ini sejalan dengan semangat Astra untuk terus kolaborasi menumbuhkan UKM di tanah air. Samulo berharap, kolaborasi ini dapat terus berjalan, bahkan diperluas dengan melibatkan Perusahaan BUMN lainnya dan melibatkan lebih banyak lagi UKM binaan.
”Astra melalui YDBA juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN, SIG dan CV Kawani Tekno Nusantara atas kolaborasi yang telah berjalan. Kolaborasi ini akan mempercepat pergerakan bagaimana UKM untuk naik kelas dan kolaborasi ini sangat penting untuk mengangkat UKM menjadi lebih baik lagi,” ujar Samulo.
Sementara itu, Direktur CV Kawani, Yadi Taufik Nugraha merasa bangga dan terhormat mendapat kunjungan dari Kementerian BUMN, SIG dan YDBA. “Terima kasih telah berkenan untuk berkunjung ke CV Kawani. Kunjungan ini sangat berarti dan menjadi dorongan motivasi bagi kami untuk terus berkarya,” ungkap Yadi Taufik Nugraha.
Dalam kunjungan tersebut, SIG juga memperkenalkan beragam produk yang diproduksi oleh UMKM binaan anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, antara lain Essential Oil Sijebi, Kopi Spirulina Damarjati, dan produk kerajinan tangan ecoprint.
Tentang SIG
SIG atau PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, adalah perusahaan BUMN klaster infrastruktur yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia, dengan 51% saham dimiliki Pemerintah Indonesia. Bertransformasi sejak tahun 2013, kini SIG telah menjadi penyedia solusi bahan bangunan terdepan di kawasan regional, menjangkau pasar Asia, Australia dan Oceania.
Berbekal pengalaman lebih dari 100 tahun, SIG menyatukan enam anak usaha produsen semen yaitu, PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, PT Semen Baturaja Tbk dan Thang Long Cement Company, Vietnam. Di bawah SIG, perusahaan semen nasional tersebut berkomitmen menyediakan solusi bahan bangunan dengan prinsip berkelanjutan untuk menjaga keanekaragaman hayati dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Tentang YDBA
YDBA merupakan yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada 1980 dengan filosofi ‘Berikan Kail Bukan Ikan’. YDBA didirikan sebagai komitmen Astra untuk berperan serta aktif dalam membangun bangsa, seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Dharma, yaitu “Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”.
Sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa, YDBA juga terus berupaya mengembangkan UMKM di Indonesia agar naik kelas, mandiri dan dapat bersaing baik di pasar nasional maupun global. Sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi UMKM yang juga turut menciptakan lapangan pekerjaan.
Hingga Desember 2023, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 13.082 UMKM di bidang Manufaktur, Bengkel, Kerajinan & Kuliner serta Pertanian. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 74.146 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya. (Ink)