
Malang, Investigasi.today – Pengamanan Autopsi ekshumasi dua korban Tragedi Kanjuruhan di pemakaman umum Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/22) sudah mulai dilakukan.
Tim dokter forensik terpantau sudah memasuki area lokasi pelaksanaan autopsi. Ada delapan dokter forensik yang bertugas melakukan autopsi.
Tim dokter forensik dipimpin Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Cabang Jatim, dr. Nabil Bahasuan, Sp.FM. Nabil adalah dosen mata kuliah Ilmu Kedokteran Forensik, dan Bioetik & Humaniora. Ia juga merangkap Kepala Bagian Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya.
“Pertama kami ucapkan duka cita yang mendalam. Hari ini kami mendapat permintaan dari penyidik berupa visum et repertum. Untuk melaksanakan penggalian jenazah korban Tragedi Kanjuruhan,” ujar Nabil.
Nabil menjelaskan, dalam pelaksanaan autopsi ekshumasi ini, PDFI Jawa Timur membentuk Tim Independen. Terdiri dari 2 penasihat dan 6 operator.
“Tim Independen yang terbentuk ini, dari tiga elemen Institusi Pendidikan Kedokteran dan empat Fasilitas Kesehatan,” tuturnya.
Tiga elemen Institusi Pendidikan Kedokteran yakni dari Institusi Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya dan Universitas Muhammadiyah Malang. “Sedangkan Fasilitas Kesehatan dari RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, RSUD dr. Soetomo Surabaya, RSUD Sarifah Bangkalan dan RS Pendidikan Unair,” jelasnya.
“Kami mohon doa pada masyarakat, agar tim kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar,” sambungnya. (Slv)