BANYUWANGI, Investigasi.today – Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan organisasi kemasyarakatan yang berupaya untuk memberdayakan wanita agar turut berpartisipasi dalam pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan Kesejahteraan keluarga, Maju dan Mandiri.
Istri seorang Kepala Daerah sangat berperan dan sekaligus merupakan
kunci berkembangnya program dan kegiatan PKK namun sangat disayangkan bilamana Istri seorang Kepala Desa justru tidak pernah aktif dalam kegiatan PKK sebagaimana yang selama ini tengah terjadi di Desa Karangdoro Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi.
Pada Selasa (29/01) Bertempat di Balai Kantor Desa Karangdoro berlangsung acara Musrenbagdes tahun 2020 yang dihadiri oleh jajaran Forpimka Kecamatan Tegalsari, Camat/yang mewakili, Kapolsek Tegalsari, Danramil Tegalsari, Anggota DPRD, Babinsa, Babinkamtibmas, Kades beserta perangkat, BPD, Instansi Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, Tokoh agama, Tokoh pemuda dll,
Namun dalam acara tersebut tidak terlihat Ketua TP PKK (Endang).
Beredar kabar serta sudah menjadi Rahasia Umum bahwa Ketua tim penggerak PKK (Endang) merupakan istri dari Kepala Desa Karangdoro (Supriyadi) selama bertahun-tahun bahkan semenjak sang suami memegang kendali roda pemerintahan di Desa Karangdoro telah tidak aktif dalam kegiatan PKK.
Menanggapi kabar yang beredar dan sudah menjadi rahasia umum maupun ketidak hadiran Ketua TP PKK pada acara Musrenbangdes tersebut setelah usai acara Kades Karangdoro, Supriyadi mengatakan, ” Delegasinya diwakilkan kepada istrinya Sekretaris Desa (Sekdes) dan selama ini TP PKK selalu aktif yang tidak aktif personilnya “, katanya.
Sekretaris TP PKK saat ditemui awak media terkesan menghindar dan dengan tidak aktifnya Ketua tim, PKK Desa Karangdoro Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi ibarat “Anak Ayam Kehilangan Induk “. (Widodo)