Kapolres Mojokerto, AKBP Leonardus Simarmata saat menunjukkan uang hasil kejahatan
MOJOKERTO, Investigasi.Today –
Saat diperiksa penyidik, ketiga tersangka pembobolan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik Bank Central Asia (BCA) di minimarket Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto pada, Sabtu (20/10/2018) lalu mengaku melakukan survey lokasi sebelum beraksi.
Kapolres Mojokerto, AKBP Leonardus Simarmata menyampaikan bahwa pada tanggal 16 Oktober dua tersangka melakukan survey lapangan. “Setelah survey lokasi, keesokan harinya para tersangka mempersiapkan semua peralatan, seperti perlengkapan las. Yakni tabung oksigen ukuran 1 kubik, LPG 3 kg dan blender,” ungkapnya, Kamis (1/11).
Pada Jumat (19/10/2018) pukul 18.00 WIB, keempat tersangka berangkat ke Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto yang merupakan rumah istri dari tersangka Yulianto (DPO) sembari menunggu minimarket tutup.
Saat olah TKP
Sekitar pukul 00.00 WIB, dengan menggunakan mobil Avanza warna Silver, keempatnya berangkat ke lokasi. Dalam aksinya, mereka berbagi tugas.
Dua tersangka masuk melalui plafon dan dua tersangka lainnya berada di luar untuk mengawasi situasi. Dua tersangka yang masuk melalui plafon masuk pilox tujuh buah Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di dalam minimatket.
Untuk mengemas mesin ATM hingga akhirnya terbuka dan mengambil isi mesin ATM sebesar Rp 673,7 juta, tersangka membutuhkan waktu satu jam.
“Sesuai kesepakatan uang sebesar Rp 673,7 juta tersebut dibagi rata untuk empat tersangka. Namun kenyataannya, tersangka Ratno baru menerima Rp 80 juta, Andik Pranoto sebesar Rp50 juta dan Irfan Feri Nugroho sebesar Rp 20 juta. Sedangkan sisanya masih dibawa tersangka Yudiono (DPO),” pungkasnya. (Yanto)