Tanjabtimur, Investigasi.today– Kondisi jembatan Sungai salek Desa Kuala Dendang Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur sangat memprihatinkan, adapun segala aktifitas mulai dari pedagang, anak sekolah dan para petani untuk mengeluarkan hasil panen terfokus pada akses jembatan tersebut, yang mana jembatan tersebut adalah akses utama penghubung antar Dusun (Dusun Indah – Dusun Makmur) dimana kondisi jembatan tersebut bagian lantainya sudah banyak yang lapuk (berlobang) sehingga masyarakat yang melintasi jembatan harus sangat berhati-hati.
Jembatan yang dibangun pada tahun 2012 melalui dana PNPM-MP dengan volume 2×64 meter di bangunan semi permanen (bagian tiang dan rasuk dibuat dari coran dan lantainya menggunakan kayu/papan yang tidak berkelas), namun setelah selesai dilaksanakannya pembangunan jembatan tersebut belum sampai masa satu tahun berjalan jembatan sebagian roboh.
Hal itu diungkapkan salah satu warga Desa Kuala Dendang yang enggan disebut namanya, akibat robohnya jembatan adanya kekeliruan dalam tekhnis pembangunan, saat dalam melaksanakan pembangunan tidak melibatkan tukang yang memahami bidang kontruksi karena pada saat melaksanakan pengecoran bagian tiang jembatan dikerjakan secara manual (hanya dilakukan adukan cangkul) terlihat pada bagian tiang dan rasuk keropos sehingga mutu dari pekerjaan tidak terjamin dan asal jadi saja ,dengan kecerobohan para pekerja sehingga berakibat Jembatan tersebut roboh tegasnya.
Saat dikonfirmasi oleh Tim investigasi today jum’at tanggal 13/10/2017 kemarin Kepala Desa kuala Dendang (salman) diruang kerjanya mengatakan “ saya sudah berupaya mengajukan kepada Instansi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur melalui musrenbang pada tahun 2014,2015 dan 2016 yang lalu namun, pengajuan lewat Musrenbang sampai akhir tahun 2016 belum ada respon dari pemerintah kabupaten. Namun baru pada bulan maret tahun 2017 yang lalu pihak pemerintah kabupaten melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tanjung Jabung Timur memberikan respon positif yaitu melakukan perbaikan Jembatan bagian tengah (pengecoran tiang, rasuk dan lantai) melalui dana tanggap darurat sepanjang 2×15 meter yang bersifat sementara guna memperlancar segala aktifitas masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari tegasnya…” ditambahkannya lagi saya atas nama pemerintah Desa beserta masyarakat mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung timur agar dapat menganggarkan pembangunan jembatan tersebut melalui dan APBD murni di tahun 2018 mendatang ujarnya. (budi. y)