
MOJOKERTO, Investigasi.Today – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menghadiri acara peringatan Isra Mikraj dan doa bersama yang digelar oleh SMP Islam Brawijaya Kota Mojokerto. Doa bersama ditujukan untuk keberhasilan siswa kelas 3 yang akan menempuh ujian akhir. Acara berlangsung pada Sabtu (30/3) pagi di halaman SMP Islam Brawijaya, Jalan Brawijaya 99, Mentikan, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Ning Ita hadir dalam acara ini dengan didampingi oleh suami, Supriyadi Karima Saiful serta Kepala Dinas Pendidikaan Kota Mojokerto Amin Wachid. Doa bersama diikuti oleh seluruh siswa SMP Brawijaya beserta wali murid.
Mengawali amanatnya Ning Ita mendoakan kelancaran bagi para siswa dalam menjalankan ujian. Ning Ita juga berpesan bahwa belajar hanyalah salah satu cara untuk memperoleh keberhasilan. “Yang terpenting adalah doa restu orang tua, karena restu orang tua adalah restu Allah,” kata Ning Ita. Ning Ita juga mengingatkan agar para siswa juga selalu berdoa memohon kepada Allah.
Kesuksesan tidak bisa diperoleh dengan jalan instan, tetapi berjenjang dan melalui proses. “Kalau telah melalui proses denganbaik maka hasil yang akan kalian peroleh akan sesuai dengan yang diharapkan,” serunya.
Lebih lanjut Ning Ita menyampaikan bahwa pemerintah Kota Mojokerto telah memanfaatkan 20 % anggaran untuk dana pendidikan yang diwujudkan dengan pendidikan gratis, angkutan gratis dan seragam gratis.
Lebih lanjut Ning Ita menyampaikan harapannya kepada SMP Brawijaya sebagai sekolah yang berbasis agama akan mampu menghasilkan generasi penerus bangsa yang akan mampu memerangi berbagai tantangan jaman, khususnya hal-hal yang bersifat radikalisme.
Dalam kesempatan ini Ning Ita juga mengajak kepada jamaah doa bersama untuk bersama-sama bentengi NKRI yang beragam supaya tidak terpecah belah antar sesama warga negara. “Tidak akan disebut Indonesia kalau tidak ada suku Jawa, suku Sunda, Batak dan sebagainya. Begitu juga dengan agama, Indonesia tidak hanya miliknya umat Islam, tapi ada Nasrani, ada Budha, Hindu, Konghucu dan mereka semua adalah saudara kita, saudara sesama warga Negara Indonesia.
Maka saya berpesan kepada seluruh yang hadir di sini, mari kita bergandengan tangan, mari kedepankan toleransi, mari kita ajarkan anak-anak kita untuk menganggap yang ada diseluruh bumi Indonesia ini adalah saudara. Maka dengan begitu seluruh bentuk fitnah, bentuk ujaran kebencian, berita hoaks tidak akan mampu meracuni atau bahkan memecah belah kesatuan negara ini.
Mengakhiri sambutannya Ning Ita mengingatkan seluruh peserta doa bersama untuk meneladani perilaku Rasulullah Muhammad SAW. (Yanto)