Gresik, Investigasi.today – Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Desa Kedungrukem, Kec. Benjeng, Kab. Gresik berhasil menjadi Juara I Lomba Peraturan Baris Berbaris (PBB) di tingkat kecamatan, Kamis (22/8/2025).
Kepala Desa Kedungrukem, Bayu Prahaja Hadinata menyampaikan bahwa, apresiasi ini menjadi bukti jika Linmas di Desa Kedungrukem memiliki kesiapsiagaan yang tinggi dalam menjalankan tugas. Menariknya, dari sepuluh anggota Linmas yang mengikuti lomba PBB tersebut, semuanya berusia di atas 40 tahun. Bahkan ada peserta yang sudah 60 tahun bernama Nur Ali selaku Komandan Tim.
“Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kerja keras Satuan Linmas Kedungrukem pada lomba PBB di momen Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 ini. Usia bagi anggota Linmas kami bukan batasan. Mereka berlatih keras mempersiapkan lomba ini,” ujarnya, Jumat (22/8/2025).
Bayu menambahkan, lomba PBB ini memberikan banyak dampak positif bagi anggota Linmas Kedungrukem. Mereka tidak hanya menguasai keterampilan PBB, tapi juga semangat kerja dan koordinasi antaranggota Linmas Kedungrukem dalam menjalankan tugas semakin baik lagi.
“Saya juga bersyukur lomba ini memiliki dampak positif berkelanjutan, mereka lebih disiplin dalam bertugas. Mereka juga lebih kompak dan saling peduli antarsesama anggota dalam menjaga Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat),” ujar Bayu.
Dantim PBB Linmas Kedungrukem, Nur Ali menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Desa dan Kepala Desa karena memberikan fasilitas bagi Linmas untuk mengikuti lomba PBB ini. Menurutnya, lomba tersebut mampu meningkatkan loyalitas, khususnya dalam menjaga Kamtibmas. “Alhamdulilah sekarang kita semakin kompak, solid,” ujarnya singkatnya.
*Gelar Istigasah & Pengajian Umum*
Sementara itu di momen Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Desa Kedungrukem juga menggelar kegiatan istigasah dan pengajian umum di Balai Desa Kedungrukem dengan menghadirkan penceramah dari Kediri. Menurut Bayu, kegiatan ini rutin diselenggarakan Pemdes untuk meningkatkan nilai-nilai religiusitas pada generasi muda desa.
“Kemajuan Gresik tidak lepas dari masuknya budaya-budaya lain di tengah masyarakat. Hal ini tentu harus dibentengi dengan religiusitas, sehingga generasi muda di Kedungrukem menjadi generasi unggul di masa depan,” pungkas Bayu. (Ink)
