Maroko, Investigasi.today – Tiga pekan berlalu, korban gempa bumi di Maroko terus bertambah. Data terbaru menyebutkan, jumlah korban jiwa akibat gempa berkekuatan 6,8 SR itu hampir 3.000 jiwa. Tepatnya mencapai 2.901 orang.
Sampai saat ini upaya penanganan dampak gempa Maroko terus berjalan. Khususnya penanganan para penyintas gempa.
Sejumlah lembaga kemanusiaan dari Indonesia ikut andil dalam penanganan pasca gempa di Maroko. Diantaranya adalah lembaga kemanusiaan Golden Future Indonesia (GFI). Sejumlah relawan GFI saat ini sudah di lokasi penanganan gempa Maroko.
Direktur Program GFI Aryo Nur Firdaus mengungkapkan, mereka telah telah mengirimkan team dari Indonesia ke Maroko beberapa setelah gempa Maroko terjadi. Mereka telah mendistribusikan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Maroko, berupa ratusan paket pangan, air mineral, perlengkapan kesehatan, selimut dan makanan siap saji untuk para penyintas.
Dia menjelaskan, koordinasi internal sudah dilakukan dan beberapa bantuan kemanusiaan telah didistribusikan. Kemudian sebagian logistik bantuan sedang bersiap untuk di distribusikan tahap-demi tahap.
“Kami dan masyarakat Indonesia berduka cita atas kejadian gempa besar di Maroko dan jatuhnya ribuan korban jiwa dan korban luka,” jelasnya.
Aryo mengatakan, mereka berkomitmen dalam membantu aksi kemanusiaan di dunia internasional. Penyaluran bantuan tidak hanya di titik kota Marrakesh. Tim juga mendistribusikan bantuan ke lokasi-lokasi terisolir. Seperti di atas Pegunungan Atlas dan sekitaran Essaouira.
Tim di lapangan GFI Faruq Naufal menambahkan, menurut laporan di lapangan daerah yang paling terdampak adalah di wilayah pegunungan dengan medan yang terjal. Kemudian ditambah cuaca panas yang terjadi di Maroko.
Informasi yang dia terima, bantuan belum merata. Serta tenaga medis dan fasilitas pelayanan kesehatan juga terbatas untuk wilayah pegunungan.
Faruq menceritakan warga warga Maroko yang terdampak juga terpaksa tidur di luar rumah. Karena rumahnya sudah tidak layak di tinggali, serta masih ada rasa trauma tersendiri.
“Kita Masyarakat Indonesia tentu merasakan bagaimana dampak gempa besar, apalagi Indonesia juga sangat sering di landa gempa,” katanya. (Slv)