Surabaya, investigasi.today – Masjid telah menjadi kunci syiar agama Islam di seluruh Indonesia, terutama di Jatim yang sebanyak 96.7% mayoritas penduduknya memeluk agama islam atau muslim.
Alasannya, keberadaan masjid bukan hanya memperkokoh hubungan antar sesama manusia dengan manusia lainnya, hubungan manusia dengan sang pencipta Allah SWT, tetapi juga sekaligus sebagai tempat syiar rahmatan lil alamin.
Demikian disampaikan Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo saat menghadiri peresmian Masjid Arif Nurul Huda oleh Kapolri di Halaman Mapolda Jatim, Selasa (13/2).
Oleh karena itu, lanjut Pakde Karwo-sapaan Gubernur Jatim ini, keberadaan masjid Arif Nurul Huda Polda Jatim diyakininya akan memberikan keberkahan bagi Jatim, terutama terciptanya kondisi aman dan nyaman di Jawa Timur.
Ia juga mengharapkan keberadaan masjid ini dapat memberikan kesejukan kepada masyarakat dan pemerintah. Terutama, menghadapi tahun politik di Jatim yang akan menggelar 19 pemilihan kepala daerah.
Terkait pilkada di Jatim, Pakde Karwo menilai masyarakat Jatim pada dasarnya sudah sangat dewasa. Dengan demikian, ia optimis pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung pada tahun ini harus berlangsung secara aman, nyaman dan damai. “Pemilukada adalah proses demokrasi yang biasa. Kondisi aman dan nyaman yang ada di Jatim adalah modal berharga dalam menghadapi pemilukada pada tahun ini,” tegasnya.
Pakde Karwo menjelaskan, bahwa membangun masjid merupakan salah satu cara menggapai keberkahan dan pahala yang besar bagi yang mampu menjalankannya. “Pembangunan masjdi ini menunjukkan bahwa Polda Jatim memiliki perhatian yang besar untuk mencari ridha Allah SWT,” ujarnya.
Kapolri : Masjid Jadi Pusat Ketaqwaan
Dalam sambutannya, Kapolri Jend Pol Prof. Tito Karnavian Phd menyebut bahwa masjid harus menjadi tempat sekaligus pusat ketaqwaan kepada Allah SWT. Ketakqwaan ini penting karena anggota Polri memiliki kewenangan dan tugas dalam penindakan kasus kasus hukum, yang kewenangan tersebut memberikan banyak godaan jika tidak diimbangi dengan ketaqwaan.
Untuk itulah, lanjutnya, masjid harus mampu menjadi rem segala nafsu dan mampu menjadi tempat seluruh anggota Polri untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian, segala tugas tugas kepolisian akan dilakukan secara baik dan profesional.
Sementara itu, dalam laporannya Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin menjelaskan latar belakang, pembangunan masjid ini, yakni dilatarbelakangi keberadaan masjid lama yang tidak cukup mewadahi umat. “Sebagian jemaah harus menggelar terpal. Dengan luasan yang baru, maka hal tersebut tidak terjadi lagi,” ujarnya. Ditambahkan, masjid baru ini ini memiliki area seluas 2.000 m2 yang di desain mampu menampung sekitar 1.000 jamaah dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang bagi penyandang disabilitas.
Tentang nama Arif Nurul Huda, dijelaskan Kapolda memiliki arti sarana peribadatan yang mampu membuat seseorang beribadah di dalamnya, menjadi manusia layaknya cahaya penerang menuju jalan yang di Ridhoi Allah SWT.
Hadir dalam kesempatan ini antara lain Prof. Din Samsudin Utusan Khusus Presiden di Bidang Dialog Antar Agama dan Peradaban, Ketua PBNU Prof. Said Aqil Sirodj, pimpinan perguruan tinggi dan media di Jawa Timur. (yit/pril)