
Sumenep, Investigasi.today – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Sumenep ke-750 tahun, Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar Haul Akbar dan ziarah Raja-raja di tempat Pemakaman Asta Tinggi untuk mengenang jasa dan perjuangan para raja yang terdahulu.
Dr. KH. A. Busyro Karim dalam sambutannya mengatakan dan menyampaikan bahwa tujuan Haul akbar dan ziarah yang dilaksanakan di Asta tinggi untuk menambah semangat dan perjuangan para Raja terdahulu untuk membangun Sumenep kedepannya.
“Dalam acara ini juga sebagai sarana untuk mengingatkan kita akan jasa para raja terdahulu. Dengan momentum yang baik ini, harus dijadikan contoh dan spirit bagi kita untuk semangat dan memimpin sebagai generasi penerusuntuk memperjuangkan sumenep selanjutnya”, jelas Bupati dua periode ini, Kamis (24/10) kemarin.
Apa yang disampaikan oleh orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini, sumenep telah dipimpin 35 sistem pemerintahan kerajaan dan selama para raja ini memimpin sumenep dan telah berjuang untuk membesarkan sumenep dan kemakmuran masyarakat sesuai dengan situasi dan kondisi sumenep pada jamannya.
“Dengan umur kota sumenep yang mencapai 750 tahun Sumenep terus mengalami perkembangan dan kemajuan, semua ini berkat perjuangan dan jasa para raja terdahulu yang memimpin serta pergantian kekuasaan selama 35 sistim pemerintahan kerajaan dan 15 pergantian Bupati dan bagi generasi penerus pemerintahan di sumenep semuanya bersepakat untuk memajukan serta berjuang untuk sumenep yang lebih sejahtera”, jelasnya.
Sebagaimana Bupati Busyro Karim mencontohkan sosok kepemimpinan pada masa Raja Arya Wiraraja yang digambarkan dan merupakan suatu sosok raja yang cerdas untuk mengatur strategi, sehingga pada akhirnya ia menjadi bagian dari mengatur strategi Kerajaan Mojopahit. Dalam hal ini menujukkan betapa hebatnya Para raja terdahulu.

“Kabupaten Sumenep sudah berusia 750 tahun, menunjukkan bahwa dengan diangkatnya Arya Wiraraja sebagai Adipati Sumenep pada tanggal 31 oktober, jelas ini menunjukkan jika Arya Wiraraja orang kuat dan hebat serta cerdas dan Bijaksana maka untuk sejatinya tidaklah mungkin ia bisa masuk ke kerajaan Majopahit, mengatur strategi dan semacamnya”, ini yang perlu dicontoh dan perlu dikenang untuk generasi selanjutnya.
Adipati Arya Wiraraja, orang yang pernah berkuasa di ujung timur pulau madura ini, seperti raja lain semisal Panembahan Sumolo atau Raja Nata kusuma I, ia dikenal sebagai raja yang memiliki jiwa seni yang tinggi dengabkarya yang luar bisa.
“Sehingga Keraton sumenep dibangun pada era raja Natakusuma I, yang dikenal dengan Panembahan Sumolo, Jadi keraton dan Masjid Jamik ini merupakan Arsitektur dan bangunannya yang terlihat indah dan megah dan hasil karya beliau yang dikenal sebagi raja yang berjiwa seni tinggi”, imbuhnya.
Dengan Kepemimpinan Panembahan Notokusuma II, yang bergelar Sultan Abdur Rahman yang dikenal dengan kecerdasannya serta berwawasan luas dan termasuk juga dengan kealimannya.
“Sultan Abdur Rahman atau Panembahan Notokusuma II, yang dikenal dengan kecerdasannya dan berwawasan tinggi dan luas hingga mendapatkan gelar dari belanda sebagai Gelar Doktor, dan Jika bukan orang Hebat tidak mungkin dapat gelar itu semacam itu”, tandasnya.
Bupati Dua periode ini mengajak seluruh pihak masyarakat untuk dapat dan bisa meneladani para pemimpin terdahulu, yang telah banyak berkontrubusi besar terhadap kemajuan Kabupaten Sumenep di Ujung Timur Pulau Madura atau yang dikenal dengan kota Bumi Sumekar.
“Bagi Generasi penerus masyarakat Sumenep, untuk mengenang kembali dan belajar pada pemimpin terdahulu seperti Adipati Arya Wiraraja, Panembahan Sumolo atau Natakusuma I dan Natakusuma II, atau yang dikenal dengan Sultan Abdur Rahman”, pungkasnya. (Fathor).