SURABAYA, investigasi.today – Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo mengajak seluruh umat, khususnya umat muslim untuk meneladani Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Pasalnya, mereka sekeluarga sangat kompak dan mampu menjalankan perintah Allah SWT dengan ikhlas, yakin, dan totalitas, serta mampu menahan diri dari tipu muslihat setan.
“Perayaan Idul Adha bukan hanya dimaknai dengan menunaikan ibadah sholat Ied, semata, tapi lebih dari itu, Idul Adha adalah momen untuk meneladani kekompakan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya, baik suami, istri, dan anaknya yang baik dan tawakkal dalam menjalankan perintah Allah SWT dan melawan godaan setan”
Hal itu disampaikan Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim saat diwawancarai wartawan seusai menunaikan ibadah Sholat Hari Raya Idul Adha Tahun 1438 H/2017 M di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Jumat (1/9) pagi.
Pakde Karwo mengatakan, Nabi Ibrahim AS sangat ikhlas dan yakin saat mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS yang ketika itu usianya masih kecil. Begitu pula istrinya, Siti Hajar dan Nabi Ismail AS yang taat dan ikhlas terhadap perintahNya.
“Baik Nabi Ibrahim AS, istri, dan anaknya masing-masing mendapat gangguan dari setan agar tidak menuruti perintahNya untuk menyembelih Nabi Ismail AS. Namun ketiganya tetap tidak bergeming bahkan melempari setan dengan batu. Kekompakan dan ketakwaan dari keluarga itu membuat Allah SWT mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba untuk disembelih” katanya.
Ditambahkan, konteks ketakwaan dan keteladanan Nabi Ibrahim dan keluarganya jika dikaitkan dengan era sekarang adalah setiap individu dan keluarganya harus mampu menyeimbangkan hubungan dengan Allah (habluminallah) dan hubungan dengan sesama manusia (habluminannas) dengan baik.
“Selain untuk beribadah kepada Allah SWT melalui sholat Ied, Idul Adha juga menjadi bagian penting untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial. Artinya, kita harus peduli kepada orang yang kurang mampu, salah satunya lewat berkurban” ujarnya.