Jakarta, Investigasi.today – Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo meraih penghargaan Indonesia’s Attractiveness Award (IAA) 2017 dalam kategori provinsi terbaik. Diraihnya penghargaan karena Jatim dinilai berhasil dalam pengembangan investasi, infrastruktur, pariwisata, dan pelayanan publik. Nilai total indeks Jatim sebesar 78,17, dari nilai minimal yang dipersyaratkan sebesar ≥ 65. Penghargaan diberikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman kepada Gubernur Jatim di Hotel, The Westin Kuningan Jakarta, Jumat (29/9) malam.
Menjawab pertanyaan media seusai menerima penghargaan, Pakde Karwo menjelaskan berbagai hal yang menjadikan berkembangnya investasi, infrastruktur, pariwisata, dan pelayanan publik di Jatim. “Masyarakat Jatim yang dinamis dan open minded menjadi salah satu faktor diantaranya,” ujar Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim.
Selain itu, juga pelibatan masyarakat dalam pengambilan kebijakan. Inilah, menurut Pakde Karwo, yang membuat pembangunan Jatim inklusif, tidak hanya pertumbuhan ekonomi semakin meningkat tapi juga penurunan dalam tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, serta berkurangnya disparitas. “Kultur birokrasi melayani dan melibatkan masyarakat,” jelasnya.
Pembangunan infrastruktur baik darat, laut, maupun udara, pemberian jaminan kepada investor berupa kemudahan perijinan, iklim buruh dengan ruang publik yang baik, tersedianya lahan dan stok ketersediaan listrik yang memberikab jaminan kepastian kepada investor, juga menjadi alasan Jatim berkembang investasi, infrastruktur, pariwisata, dan pelayanan publiknya.
Penyelenggaraan Ketiga Kali
Memberikan sambutan pengantar, Direktur Utama PT. Tempo Inti Media Toriq Hadad menjelaskan penyelenggaraan kegiatan bekerjasama dengan Frontier Consulting Group ketiga kalinya ini guna memberikan gambaran daya tarik di setiap kabupaten dan provinsi.
Diharapkan, kegiatan ini memberikan inspirasi bagi daerah dalam penyusunan strategi secara lebih terarah dan jelas di masa depan, serta terwujudnya peningkatan pembangunan daerah. Juga, memberikan informasi kepada para investor terhadap kesempatan bisnis di daerah-daerah potensial di Indonesia.
Dalam kesempatan sama, CEO Frontier Group Handi Irawan D menjelaskan penilaian IAA, yakni dilakukan terhadap kabupaten/kota yang lolos nominasi. Penentuan nominasi kabupaten/ kota dilakukan dengan 3 indikator, yaitu kontribusi PDRB terhadap PDRB provinsi diatas 20% atau PDRB diatas rata-rata PDRB koridor, pertumbuhan PDRB lebih besar dari rata-rata pertumbuhan per Koridor atau PDRB per kapita lebih besar dari rata-rata PDRB per kapita koridor, serta kabupaten/kota yang tidak lolos indikator pertama dan kedua tetapi mendapatkan penghargaan IAA 2016.
Dari ketiga kriteria tersebut, lanjutnya, terdapat 136 kabupaten/kota yang lolos menjadi nominasi. Sementara itu, provinsi yang lolos nominasi sebanyak 32 provinsi, yaitu provinsi dari kabupaten/kota yang menjadi nominasi IAI level kabupaten/kota.
8 Kab dan 2 Kota di Jatim Raih Penghargaan
Sebanyak 8 kabupaten dan 2 kota di Jatim meraih penghargaan IAA ini dengan berbagai kategorinya. Penghargaan kategori kabupaten terbaik, misalnya, diraih Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Tuban. Sementara itu, penghargaan kabupaten terbaik untuk kategori pariwisata diraih oleh Kabupaten Banyuwangi.
Beberapa daerah tersebut tercatat juga memperoleh penghargaan kategori lain. Misalnya, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan juga meraih penghargaan kabupaten terbaik untuk kategori investasi. Sedangkan Kabupaten Tuban meraih penghargaaaen kabupaten potensial untuk kategori investasi. Sedangkan Kabupaten Sidoarjo juga berhasil meraih penghargaan kabupaten terbaik untuk kategori infrastruktur.
Sementara itu, Kota Surabaya meraih penghargaan kota terbaik kategori infrastruktur dan Kota Malang meraih kota potensial untuk kategori pariwisata. (Yit/Priscilla)