Teks foto ; Kapolri Jendral Tito Karnavian
DEPOK, investigasi.today – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan insiden aksi teror yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, semakin memudahkan polisi untuk membongkar jaringan radikal. Hal ini dibuktikan dengan tertangkapnya 197 terduga pelaku pasca aksi teror tersebut.
“Karena aksi teror bom di Surabaya, Membuka jalan bagi Polri untuk masuk ke jaringan dan menangkap para terduga teroris. Tapi di sisi lain, kami sangat bersedih karena banyak jatuh korban,” ujar Tito di Mako Brimob Depok, Jawa Barat, Senin (16/7).
Tito juga mengungkapkan “selama ini polisi selalu terbatas dalam menindak para terduga teroris. Sebab, sistem demokrasi memberikan kebebasan bagi kelompok manapun untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat. Selain itu kewenangan Polri yang diatur dalam undang-undang sangat terbatas dan itu menyulitkan tugas polisi,” paparnya.
Dan kelompok teroris memanfaatkannya untuk menyebarkan paham radikal di tengah masyarakat. Terbatasnya kewenangan Polri yang diatur dalam undang-undang juga menyulitkan polisi.
“Selama ini kami hanya bisa mengawasi saja, tapi pasca peristiwa di Surabaya, polisi memiliki alasan kuat untuk masuk ke dalam jaringan, menangkap dan menindak siapapun yang diduga terlibat dalam aksi teror,” tandas Kapolri (Ink)