Mojokerto, Investigasi.today – Badan Kerjasama Organisasi Wanita/BKOW Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan bakti sosial bagi penderita kusta dan orang yang pernah menderita kusta atau biasa disebut Oyapita. Kegiatan ini sengaja digelar dalam rangka ikut mendukung program JELITA (Gerakan Jawa Timur Eliminasi Kusta) yang telah dicanangkan di Pamekasan pada tanggal 15 Maret 2017 lalu.
“Organisasi BKOW sangat erat dengan semangat dan kepedulian sosial terhadap sesama, oleh sebab itulah saat ini kami hadir di tengah para penderita kusta. Semoga kehadiran kami bisa mengurangi rasa sakit dan penderitaan yang dirasakan oleh mereka”, demikian disampaikan Ketua Umum BKOW Provinsi Jatim Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf usai mengunjungi pasien-pasien kusta yang sedang tengah dirawat di Rumah Sakit Sumber Glagah, Pacet, Kab. Mojokerto (03/10).
Fatma-sapaan akrab Ketum BKOW Provinsi Jatim menjelaskan, saat ini masyarakat masih memiliki stigma negatif pada para penderita kusta maupun Oyapita, bahkan banyak mantan penderita kusta yang tidak diterima kembali di lingkungannnya. Bahkan, bagi Oyapita yang telah membuat usaha seperti beternak atau bertani, masyarakat juga enggan membelinya. Oleh sebab itu, pengertian dan sosialisasi kepada masyarakat harus terus dilakukan. “Akhirnya banyak Oyapita yang bekerja sebagai pengemis, karena meski telah punya usaha masyarakat tidak mau membeli. Padahal mereka ini memiliki hak yang sama dengan kita untuk hidup sejahtera,” tegasnya.
Ditambahkan, terkait pemberian keahlian bagi para Oyapita, pihaknya akan segera melakukan pendataan tentang pelatihan yang dibutuhkan. Pelatihan tersebut tentu akan disesuaikan dengan kondisi fisik para Oyapita. Dicontohkan jika ada pelatihan bertani sebaiknya yang ditanam adalah jenis sayuran tertentu seperti sawi, kangkung atau tanaman holtikultura. Jika berhasil minimal bisa untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun jika hasil pertaniannya akan dijual, maka pemasaran lebih baik lewat orang lain, karena untuksaat ini belum memungkinkan disampaikan kepada masyarakat bahwa pekerjanya adalah mantan penderita kusta.
“Saya merasa prihatin pada Oyapita atau mantan penderita kusta ini, sebenarnya mereka sudah dinyatakan sehat tetapi memang mereka memiliki cacat fisik yang menetap misalnya jari jemari tangan atau kakinya sudah tidak lengkap. Oleh karena itu saya ingin mengajak mereka mengikuti beberapa pelatihan sesuai kemampuannya, agar kedepan mereka memiliki keahlian, tumbuh rasa percaya diri dan lebih eksis” ungkap Fatma yang juga istri Wagub Jatim.
Fatma juga berpesan, jika ada keluarga dari 198 KK yang ada di Sumber Glagah ini menderita kusta jangan menunda-nunda untuk berobat. Apalagi jika nampak gejala awal yang akhirnya menimbulkan penyakit kusta seperti bercak putih di kulit dan tidak terasa sakit. Selain itu, warga Sumber Glagah harus membiasakan hidup sehat, dan rajin berolahraga agar tubuh tidak rentan terhadap penyakit. Sedangkan anak-anaknya juga dibiasakan untuk gemar makan ikan, banyak makan sayur dan buah-buahan. Dengan makan makanan sehat, setidaknya anak-anak akan memiliki kekebalan tubuh dan kesehatan yang baik. “Jangan pernah malu dengan penyakit kusta karena sekarang sudah ada obatnya. Daripada terlambat sehingga nantinya akan menggerogoti tubuh kita,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Fatma juga menyampaikan apresiasi kepada para dokter dan seluruh tenaga di RS Sumber Glagah yang telah memberikan pelayanan yang sangat baik pada penderita kusta. Selain itu, RS ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi masyarakat yang sedang berobat, ia berharap keharmonisan yang tercipta selama ini baik pihak RS maupun masyarakat setempat dapat dipertahankan, tetap hidup rukun, guyup, asah, asih, dan asuh.
Fatma berharap, melalui kegiatan ini bisa semakin meningkatkan gerakan peduli sesama demi kemanusiaan, membantu mereka yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan asasinya. Oleh sebab itu, dirinya mengajak semua orang agar bisa menciptakan kebahagiaan untuk orang lain. “Mari kita berkomitmen sesuai ajaran agama bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dr. Kohar Hari Santoso menyampaikan, pihaknya menerapkan program SCORE dalam rangka mensukseskan program eliminasi kusta. SCORE ini yaitu S untuk stigma, C untuk cari dan temukan penderita kusta, O untuk obati hingga tuntas, R untuk rehabilitasi, dan E untuk evaluasi kusta yang ada di masyrakat. Melalui program SCORE harapannya tahun 2017 prevelensi kusta bisa mencapai 1 diantara 10 ribu penduduk, sehingga program eliminasi kusta tercapai. “Saya sangat senang BKOW Provinsi Jatim merapat dengan kami, harapannya nanti bisa lebih intens sehingga bisa menemukan masyarakat penderita kusta lebih dini,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala RS Sumber Glagah dr. Arya Sideman, MPH, menyampaikan, pihaknya mengaku terus meningkatkan pelayanan pada penderita kusta maupun masyarakat yang membutuhkan pengobatan intensif. Disamping itu, dalam rangka meningkatkan kepercayaan diri para Oyapita, RS Sumber Glagah juga akan membuat pusat layanan rehabilitasi. Tujuannya yakni agar para Oyapita bisa lebih percaya diri, meskipun ada kecacatan fisik yang diakibakan kusta. “Mohon ijin kami akan mendirikan layanan rehabilitasi, sehingga bisa memberi bantuan bagi para Oyapita. Bantuan itu nantinya bisa berupa kaki palsu atau lainnya,” ungkapnya.
Kegiatan bakti sosial peduli kusta ini melibatkan sekitar 800 peserta yang terdiri dari 65 penderita kusta, dan 198 kepala keluarga mantan penderita kusta. Bagi penderita kusta dan pasien rawat jalan mendapat bingkisan berupa peralatan mandi, phasmina dan uang tunai. Sedangkan untuk 198 KK Oyapita mendapat bingkisan berupa sembako, phasmina, sarung dan uang tunai.
Turut hadir Ketua TP. PKK Kab. Mojokerto Ikfina Mustofa Kamal Pasha yang juga istri Bupati Mojokerto, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kab. Mojokerto Hj. Yayuk Ismawati Pungkasiadi yang juga istri Wabup Mojokerto, Kepala Rs Sumber Glagah, pengurus BKOW yang terdiri dari gabungan 46 organisai, dan Camat Pacet beserta jajarannya. (Yit/Yanto/Andy)