Surabaya, Investigasi.today – Skuad Indonesia U-17 akhirnya meninggalkan Surabaya. Mereka menuju Bandara Juanda, Sidoarjo, kemarin sore. Kemudian terbang menuju Jakarta pukul 16.30 WIB.
Setelah tiba di ibu kota, semua pemain langsung dipulangkan ke klub masing-masing. Pelatih Indonesia U-17 Bima Sakti tidak bisa menutupi kekecewaannya.
”Kami minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena tidak bisa membawa tim ke babak 16 besar Piala Dunia U-17,” kata pelatih 46 tahun itu.
Dia berterima kasih kepada warga Surabaya. Sebab, mereka dianggap sangat masif dalam mendukung Garuda Asia. Bahkan, dalam laga fase grup pertama dan terakhir, tiket selalu sold out.
Meski tersingkir, Bima tetap bersyukur. Sebab, para pemain muda bisa bermain di ajang dengan level tertinggi. Menghadapi negara dengan peringkat lebih baik, Garuda Asia dianggap sudah tampil luar biasa. Mereka mampu mengimbangi Ekuador yang sudah tujuh kali lolos ke Piala Dunia U-17.
Karena itu, Bima yakin dengan prospek Garuda Asia ke depan. ”Anak-anak Indonesia U-17 memiliki masa depan yang cerah dan potensi mereka luar biasa,” terang Bima.
Dia meminta semua pemain menjaga untuk tetap berada di level top. Sebab, skuad Indonesia U-17 akan dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 pada 2025 mendatang.
”Anak-anak akan dipimpin coach Indra Sjafri yang notabene sudah mengikuti berbagai turnamen internasional. Saya berharap mereka terus bekerja keras, disiplin, meningkatkan kemampuan, dan menjaga sikap,” harap pelatih kelahiran Balikpapan tersebut. Rencananya, Bima membantu Indra Sjafri. Dia bakal masuk sebagai salah satu staf pelatih.
Meski gagal melangkah ke 16 besar, para pemain tidak berkecil hati. Striker Indonesia U-17 Arkhan Kaka bersyukur sudah bisa ambil bagian di event ini. ”Bermain di Piala Dunia U-17 2023 ini sungguh pengalaman yang luar biasa bagi kami,” bebernya.
Dia sangat siap untuk terus menjaga performa. ”Kami harus banyak belajar dan terus meningkatkan kemampuan agar menjadi lebih baik,” ungkap striker Persis Solo itu. (Laga)