BANYUWANGI, investigasi.today – Kepala dinas pendidikan Kabupaten Banyuwangi bakal mengambil langkah tegas terkait dengan pembayaran biaya mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah tanpa berkwitansi di SMPN 3 Bangorejo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi
“Secara prosedur akan kami tugaskan tim untuk mengkonfirmasi ke sekolah tersebut”,tegas Suratno, Kepala dinas pendidikan melalui WhatsApp.
Menurut Suratno, “Pembayaran di sekolah lazimnya berbentuk sumbangan yang dilakukan oleh Komite Sekolah, sesuai permendikbud 75 tahun 2016. Sedang urusan seragam menjadi tanggung jawab orang tua atau wali siswa”, terangnya.
Pembayaran biaya sekolah di SMPN 3 Bangorejo tanpa berkwitansi tersebut bilamana ada dugaan telah melanggar peraturan maka kepala sekolah selaku penanggungjawab bakal menerima sanksi sesuai dengan peraturan.
“Kami punya PP 53 tentang disiplin PNS, tentu kami jadikan landasan Mas”, tegas Suratno.
Diberitakan sebelumnya, menurut wali/orang tua murid pada waktu baru masuk sekolah (Kelas 7) biayanya Rp 1,6 Juta untuk uang gedung dan komputer selanjutnya pada saat Kelas 8 membayar lagi biaya komputer sebesar Rp 500 Ribu dan selain itu ada tambahan biaya seragam sebesar Rp 700 Ribu akan tetapi pembayaran tidak berkwitansi.
Kepala sekolah mengaku biaya di sekolah tersebut merupakan sumbangan seikhlasnya jadi tidak berkwitansidan terkait dengan seragam kepala sekolah mengatakan beli di toko namun ketika dikonfirmasi lebih lanjut kepala sekolah Bungkam tidak berkutik.
Bilamana terjadi tindakan melanggar Peraturan Pemerintah Kepala sekolah layak bertanggung jawab sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Hingga berita ini tayang belum ada konfirmasi lebih lanjut dari Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Banyuwangi terkait dengan hasil dari tim yang ditugaskan untuk konfirmasi ke sekolah yang bersangkutan. (Widodo)
