Saturday, July 5, 2025
HomeBerita BaruNasionalPercepat Pemulihan Ekonomi, PIP Kemenkeu Gelontorkan Rp1,2 Triliun

Percepat Pemulihan Ekonomi, PIP Kemenkeu Gelontorkan Rp1,2 Triliun

Jakarta, Investigasi.today – Sebagai bentuk komitmen, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan menggelontorkan Rp2 triliun pada tahun 2020, sebanyak Rp1,2 triliun pembiayaan Ultra Mikro (UMi) dengan masa tenggang sampai dengan Desember 2020 disalurkan PIP kepada PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

Terkait penyaluran pembiayaan ini, Direktur Utama (Dirut) PIP, Ririn Kadariyah mengatakan, ada tiga poin penting yang perlu menjadi perhatian bersama, yakni:

“Pertama, ini adalah sebagai bentuk komitmen Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan untuk mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui pemberian pinjaman kepada usaha mikro yang sebagian besar terdampak pandemi,” ungkapnya, Selasa (18/8).

“Kedua, penyaluran pembiayaan dengan skema syariah pertama dengan PNM ini diharapkan dapat memperkuat dan mendorong pencapaian pemerataan kesejahteraan pelaku usaha mikro industri halal. Ketiga, pemberian masa tenggang sampai dengan Desember 2020 ini akan meringankan debitur UMi dan PNM sebagai penyalur pembiayaan UMi yang juga terdampak pandemik,” lanjutnya.

Sebelumnya PIP juga telah menyalurkan Rp400 milyar dari total komitmen Rp1,2 triliun kepada PT Pegadaian (Persero) dan Rp768 Milyar dari total komitmen Rp1 triliun kepada PT BAV. Kolaborasi antara Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Usaha Milik Nasional (BUMN) ini sebagai agen pembangunan pemerintah diyakini dapat mendorong kebangkitan usaha mikro di berbagai sektor yang terhenti usahanya beberapa bulan terakhir.

Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diharapkan dapat meningkatkan sisi penawaran sementara program bantuan sosial meningkatkan sisi permintaan untuk pendapatan dan daya beli masyarakat.

Sementara itu, Dirut PT PNM, Arief Mulyadi mengatakan PT PNM (Persero) berkomitmen tinggi untuk membangkitkan usaha mikro yang terdampak Covid-19 melalui Pembiayaan UMi. “Program UMi ini menyasar kelompok usaha mikro di lapisan terbawah, peserta tahap lanjutan dari program bantuan sosial dan belum dapat difasilitasi perbankan. Hal ini sejalan dengan program Mekaar kami yang menyasar para perempuan pra-sejahtera pelaku usaha mikro,” tegas Arief.

Arief berharap dengan 2.329 cabang PNM Mekaar di seluruh Indonesia, PNM dapat membantu PIP mempercepat program PEN yang menjadi fokus Pemerintah saat ini. Di samping itu, PNM juga diharapkan dapat mendorong perluasan dan peningkatan jangkauan layanan kepada pelaku usaha ultra mikro, khususnya di bagian tengah dan bagian timur Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, terdapat 64 juta pelaku UMKM terdampak serius akibat pandemi ini, ada yang mengalami penurunan penjualan, bermasalah dalam pembiayaan dan terdampak dari sisi distribusi barang dan kesulitan mendapatkan bahan baku mentah.

“Jika permasalahan tersebut tidak dicarikan solusi secepatnya, banyak UMKM yang akan berhenti beroperasi pada bulan Agustus dan paling lama hanya bertahan hingga satu tahun sejak awal pandemi,” tandasnya.

“Sebagai coordinated fund pembiayaan kepada usaha mikro, PIP juga memberikan pelatihan dan pendampingan pemasaran daring melalui marketplace kepada pelaku usaha mikro. Upaya tersebut diharapkan dapat menjadi solusi dalam mendukung kebangkitan usaha mikro selama masa pandemi Covid-19 ini,” pungkas Arief. (Ink)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular