
Gresik, Investigasi.today – Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggotaholding Pupuk Indonesia, bekerja sama dengan DinasPertanian Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah,menggelar penyemprotan massal pupuk NPK dan organikcair Phonska Oca pada lahan budidaya padi seluas 20hektare di Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegera, Senin (10/8).
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Banjarnegara Budi Sarwono, Komisaris Petrokimia Gresik Mahmud Nurwindu, SVP Pemasaran & Logistik Petrokimia Gresik WismoBudiono, serta melibatkan 50 petani dari Kelompok TaniJatimulyo dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Terpisah, Direktur Pemasaran Petrokimia Gresik DignaJatiningsih menyatakan kegiatan ini merupakan upayaperusahaan untuk memperkuat sektor produksi pertaniandalam negeri sekaligus mendorong peningkatan ekonominasional ditengah wabah Covid-19. Dimana intensifikasipertanian menjadi salah satu strategi untuk menggenjotproduktivitas tanaman pangan di tengah ancaman krisispangan.
Dalam kegiatan ini, Petrokimia Gresik juga menghadirkanklinik pertanian, yaitu melalui Mobil Uji Tanah untukkonsultasi pemupukan dan anak perusahaan (PetrokimiaKayaku dan Petrosida Gresik) untuk pengendalian hama. Sehingga pengawalan Petrokimia Gresik menjadi lengkap, mulai dari kawalan teknis pemupukan hingga pengendalianhama.
“Kegiatan ini kami laksanakan secara beruntun di enamkabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan tidakmenutup kemungkinan untuk dilakukan sosialisai dan edukasi serupa di berbagai daerah lainnya,” ujar Digna.
Adapun kabupaten yang menjadi lokasi pelaksanaankegiatan ini adalah Banyuwangi (22/7), Lumajang (24/7), Bondowoso (28/7), Bojonegoro (3/8), Sragen (5/8) dan Banjarnegara (10/8).
Sementara penggunaan pupuk Phonska Oca, lanjut Digna, merupakan upaya Petrokimia Gresik untuk mewujudkanpertanian berkelanjutan melalui peningkatan produktivitastanaman sekaligus perbaikan kondisi tanah.
Hal ini sangat penting mengingat berdasarkan data BalaiBesar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) tahun 2018, setidaknya 70 persen dari 8 juta hektare lahan sawah di Indonesia kurang sehat. Artinya, sekitar 5 juta hektare lahansawah memiliki kandungan bahan organik yang rendah.
Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunyaadalah penggunaan pupuk anorganik dan pestisida yang berlebihan dalam jangka panjang yang menyebabkankandungan bahan organik dalam tanah terdekomposisi dan semakin sedikit.

“Untuk itu melalui kegiatan ini, kami juga ingin meningkatkankesadaran petani tentang pentingnya penggunaan pupukorganik, dalam hal ini adalah Phonska Oca” ujar Digna.
Phonska Oca merupakan gabungan antara pupuk majemukNPK dan pupuk organik dalam bentuk cair, dengankandungan C-Organik minimal 6%, unsur hara makroNitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), dan diperkaya unsurmikro serta mikroba yang sangat bermanfaat untuktanaman.
Dengan demikian, Phonska OCA dapat menjadi solusipraktis bagi petani. Dimana kandungan pupuk majemukberfungsi untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan pupuk organik dapat memperbaiki kandungan hara pada tanah.
Phonska Oca telah melewati uji laboratorium di lembagapenelitian dan uji coba aplikasi di berbagai daerah. Selaintanaman padi, Phonska Oca juga dapat digunakan pada tanaman hortikultura.
“Berdasarkan hasil uji coba di berbagai daerah, PhonskaOca terbukti mampu mendongkrak produktivitas tanamanhortikultura hingga 61 persen,” terang Digna.
Uji coba pada tanaman bawang merah di Desa Dadaprejo, Kec. Junrejo Kota Batu aplikasi Phonska Oca mampumeningkatkan produktivitas sebesar 53,51% (dengan total panen 22,01ton/ha), pada kentang di Kec. Bumiaji Kota Batujuga meningkatkan produktivitas hingga 25,37% (16,11 ton/ha).
Sedangkan produktivitas cabai di Desa Kendal payak Kec. Pakisaji Kab. Malang terdongkrak sampai 61,83% (8,84 ton/ha), dan uji coba pada tanaman kedelai di DesaDadaprejo, Kec. Junrejo, Kota Batu sukses meningkatkanproduktivitasnya sebesar 13,79% (0,99 ton/ha).
Terakhir, Digna mengajak kepada seluruh petani di Indonesia untuk menerapkan pemupukan berimbang. Yaituperpaduan pupuk organik dan anorganik sesuai dosis yang dianjurkan. Tujuannya agar produktivitas pertanian dapatmeningkat dan kelestarian alam tetap terjaga.
“Kami mengajak berbagai pihak untuk bersama-samamendorong penerapan pupuk organik dan pemupukanberimbang demi peningkatan produktivitas pertanianberkelanjutan, yang dapat mendorong kemajuan ekonominasional” tandas Digna. (Ink).