
Pasuruan, investigasi.today – Warga Kota Pasuruan menggelar tradisi tahunan sedekah laut sebagai wujud rasa syukur atas hasil tangkapan ikan. Istimewanya, kali ini prosesi sedekah laut dipimpin oleh kepala daerah. Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf terlibat langsung dalam rangkaian acara dan berbaur dengan warga.
Rangkaian sedekah laut dimulai dengan seremonial di Kantor Kecamatan Panggungrejo, dengan suguhan berbagai kesenian. Setelah itu, dilajutkan pawai menuju pelabuhan.
Gus Ipul ikut dalam pawai jalan kaki sambil terus menyapa warga. Ia juga sempat memikul ancak yang akan dilarung ke tengah laut.
Ribuan warga memenuhi kawasan pelabuhan, baik mereka yang ikut naik perahu berlayar ke tengah laut maupun warga yang hanya sekedar menyaksikan tradisi turun-temurun ini. Puluhan perahu dengan berbagai hiasan sudah siap di pelabuhan.
Gus Ipul kemudian naik salah satu perahu dan berdiri di bagian depan dan menuju ke laut. Ia mengaku bersyukur dapat mengikuti sedekah laut.
“Jadi laut ini diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi bagian kulo panjenangan. Kalau disederhanakan laut itu untuk harian, jadi kita setiap hari bisa mencari ikan di laut. Naik ke daratan itu tanaman bulanan, bisa jagung, padi. Kemudian naik ke atas lagi, pegunungan, itu tanaman tahunan. Maka itu semua ciptaan Allah SWT yang luar biasa,” kata Gus Ipul, Minggu (30/7).
Gus Ipul mengatakan bahwa laut, dan bumi secara keseluruhan harus dijaga bersama-sama. Secara khusus ia meminta nelayan tidak menggunakan bom untuk menangkap ikan.
“Allah memerintahkan supaya yang namanya bumi ini dijaga, jangan dirusak. Laut jangan dibuat buang sampah, ini bagian rasa syukur kita semua. Lautnya dijaga, rumah ikannya jangan dirusak dengan bom ikan. Sebab kalau dirusak ikannya lari maka nelayannya ndak dapat ikan. Kalau nelayan ndak dapat ikan keluarganya yang susah yang beli juga susah karena ikannya ndak ada,” tandasnya. (Lg)