Penajam Paser Utara, investigasi.today – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono mengenakan pakaian adat Dayak saat memimpin atau menjadi inspektur upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI yang berlangsung di Lapangan Plaza Seremoni IKN pada Minggu tersebut, dimulai sekitar pukul 08.00 WITA, Basuki Hadimuljono terlihat menggunakan baju berwarna hitam, peci hitam dengan motif manik, serta rompi hitam dengan batik khas Dayak.
Busana itu kerap digunakan dalam upacara adat, pesta panen, maupun penyambutan tamu kehormatan, Kepala Otorita IKN dengan pakaian adat Dayak menjadi sorotan tersendiri, karena sekaligus mencerminkan semangat keberagaman budaya Indonesia yang bersatu dalam peringatan kemerdekaan.
“Semua gunakan pakaian adat, saya tinggal di Kalimantan makanya saya gunakan adat Dayak, jadi di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung,” jelas Basuki Hadimuljono usai upacara kemerdekaan di Sepaku, Penajam Paser Utara.
“Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di IKN dihadiri sebanyak 3.000 undangan peserta upacara,” tambahnya.
Sejumlah peserta upacara nampak turut menggunakan pakaian adat, salah satunya adalah aparatur sipil negara (ASN) Otorita IKN Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dita Faluvi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) menggunakan baju adat Amarasi.
Sebagai putri daerah asal Kupang, bangga bisa menampilkan identitas budaya daerahnya dalam momentum bersejarah di IKN, dan Dita Faluvi mengaku menggunakan baju adat tersebut sudah mulai melakukan persiapan sejak pukul pukul 04.00 WITA.
“Sekitar pukul 07.00 WITA kami sudah tiba dengan gunakan bus listrik dari rumah susun (rusun) ASN 3,” ungkapnya.
Dita Faluvi menilai dengan memakai baju adat dalam upacara HUT Kemerdekaan RI di IKN tidak hanya menjadi simbol perayaan kemerdekaan, tetapi juga wadah untuk memperlihatkan keragaman budaya yang menyatu dalam bingkai kebangsaan yang menggambarkan IKN itu satu Indonesia.
Upacara yang digelar tepat di seberang Istana Garuda Nusantara, melibatkan 38 putra putri daerah kawasan deliniasi IKN, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).
Ke-38 putra putri daerah tersebut adalah Purna Paskibra yang bertugas pada HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun lalu.
Menurut Aulia Novita Anggun salah satu anggota Purna Paskibra yang menjadi pemegang baki bendera pusaka, mengaku senang dan bangga kembali dipercaya untuk menjadi pasukan Paskibra dan sebuah kehormatan besar.
Persiapan Purna Paskibra dilakukan sejak 10 hari sebelum upacara, dua hari pertama digelar latihan di Kabupaten Penajam Paser Utara, kemudian dilanjutkan dengan pemusatan latihan di kawasan IKN hingga menjelang pengibaran. (Ink)