Jakarta, Investigasi.today – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin langsung upacara Hari Lahir Pancasila di lapangan Monas, Jakarta, Kamis (1/6). Kepala negara terlihat mengenakan pakaian adat kesultanan deli saat memimpin upacara tersebut.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden RI ke-9 Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-11 Boediono terlihat menghadiri upacara tersebut. Bahkan, sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju di antaranya Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menparekraf Sandiaga Uno turut hadir dalam upacara Hari Lahir Pancasila.
Selain itu, terlihat juga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, hingga Ketua MK Anwar Usman.
Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam kesempatan ini turut memimpin naskah teks proklamasi. Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani membaca naskah UUD 1945.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dijadwalkan menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Lahir Pancasila di Silang Monas, Jakarta, Kamis (1/6). Upara Hari Lahir Pancasila dipusatkan di Lapangan Selatan Monas.
“Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo,” kata Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi dalam konferensi pers Peringatan Hari Lahir Pancasila di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/5).
Upacara ini juga diikuti 553 kabupaten, kota, dan provinsi dengan melibatkan 4.000 orang.
“Upacara peringatan Pancasila tanggal 1 Juni akan melibatkan lebih dari 4.000 orang yang terdiri dari pasukan upacara, tamu undangan, peserta upacara, petugas, dan panitia upacara,” ungkap Yudian.
Sementara itu, komandan upacara yang bertugas yakni Direktur Lalu Lintas Polda Daerah DIY Kombes Alfian Nurrizal. Kemudian, Perwira Upacara Komando Garnisun Tetap (Kasko Gartap) yakni Arkamelvi Kamani.
Tema peringatan Pancasila tahun ini, adalah ‘Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global’.
“Tema ini mengandung arti bahwa momentum peringatan hari raya Pancasila menjadi pemantik bagi bangsa Indonesia untuk bahu-membahu mewujudkan peradaban masyarakat Indonesia yang lebih maju dan menjadi pusat pertumbuhan dunia,” pungkas Yudian. (Slv)
