
Sumenep, Investigasi.today – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, SH, MH, di dampingi jajarannya meninjau langsung atas kejadian adanya ambruknya Plafon ruang rawat inap atau perawatan bedah lantai 2 di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD DR H. Moh Anwar Sumenep.
Bupati Fauzi atas nama Pemerintah Daerah Sumenep meminta maaf kepada para pasien dan keluarganya atas kejadian ambruknya plafon ruang rawat inap atau perawatan bedah lantai 2 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar, Rabu (9/2) kemarin sore.
“Pihaknya secara pribadi dan atas nama Pemerintah Daerah mohon maaf atas kejadian ini, karena plafon ruangan itu ambruk bukan faktor kesengajaan,” terang Bupati saat mengunjungi pasien dan keluarganya di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
Bupati A. Fauzi menyampaikan meskipun insiden plafon ambruk yang dipicu karena adanya hujan deras disertai angin dan untungnya tidak menimbulkan korban, dikarenakan faktor alam akan tetapi dirinya tetap meminta maaf, dengan adanya kejadian ini untuk mengingat atas kejadian yang membuat panik pasien dan keluarganya.
“Sekali lagi, saya minta maaf karena bagaimanapun kejadian ini, baik pasien maupun keluarganya sangat panik,” imbuhnya.
Dan Pemerintah Daerah berupaya dalam waktu dekat untuk segera memperbaiki plafon ruangan yang ambruk, mengingat ruangan itu sangat dibutuhkan, sehingga bisa ditempati pasien kembali.
“Sedangkan Petugas RSUD dan keluarga pasien sebelum plafon ruangan ambruk bergerak cepat untuk menyelamatkan pasien keluar dari ruangan dan pihaknya bersyukur tidak ada satupun pasien yang menjadi korban atau tertimpa reruntuhan plafon tersebut,” terangnya.
Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati mengatakan bahwa pasien yang berada di ruangan perawatan itu sebanyak 18 orang, terdiri dari pasien anak sebanyak 4 pasien dan 14 pasien dewasa bisa diselamatkan.
“Sementara itu, pasien sudah dievakuasi ke ruang perawatan di lantai satu, yang sebelumnya disiapkan untuk ruangan isolasi pasien COVID-19,” imbuhnya.
Ambruknya plafon ruang perawatan bedah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) itu tidak ada korban. Setelah pindah ke ruangan lantai satu, petugas medis memberikan pelayanan seperti biasa kepada pasien.
“Dengan adanya kejadian ini, tidak ada korban, dan semua petugas tetap memberikan pelayanan dan perawatan seperti biasa kepada semua pasien yang dirawatnya”, pungkas dr. Erliyati. (Fathor)