Surabaya, Investigasi.today – Polrestabes Surabaya mengamankan 44 pesilat dalam semalam. Jumlah tersebut diambil dari penangkapan pesilat di berbagai Kota Surabaya.
Perlu diketahui, pihak kepolisian menggelar operasi stasioner di batas-batas kota Surabaya pada Sabtu (22/7/2023) dini hari untuk mencegah para pesilat konvoi masuk dalam Kota Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pasma Royce mengatakan, pihaknya mengamankan 27 pesilat di bundaran Cito, Waru. Dari 27 pesilat itu, empat orang masih berusia pelajar.
Mereka diamankan lantaran sempat melakukan perlawanan kepada petugas yang beroperasi. Selain itu, mereka juga ketahuan mengemudi dalam kondisi mabuk.
“Tindakan ini kami lakukan karena konvoi pesilat ini sangat mengganggu dan meresahkan di sepanjang jalan yang mereka lalui serta mencegah adanya potensi kerusuhan dan menjaga keamanan selama acara berlangsung,” ujar Pasma.
Petugas kepolisian juga mengamankan 17 pesilat di berbagai titik di kota Surabaya. Dua orang yang diamankan masih berusia anak-anak. Total 44 pesilat diamankan dalam semalam.
Petugas kepolisian juga melakukan tes alkohol kepada para pesilat. Hasilnya, 10 pesilat tidak lolos tes alkohol.
“Puluhan pesilat ini akan menghadiri pengesahan di Gresik. Jadi untuk meminimalisir gangguan Kamtibmas di Kota Surabaya kami lakukan penyekatan,” imbuh Pasma.
Pasma mengatakan, pihaknya juga akan mengantisipasi pengesahan pesilat di kota Surabaya pada Jumat (28/07/2023) mendatang. Pihaknya akan menindak tegas kelompok pesilat yang berpotensi mengganggu situasi kamtibmas di Kota Surabaya.
Sebelumnya diberitakan, 756 polisi mengamankan tidur warga Surabaya dari berisiknya konvoi pesilat, Sabtu (22/07/2023) dini hari. di Bundaran Waru, petugas gabungan dari Brimob, Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya mengamankan puluhan pesilat yang hendak konvoi masuk ke Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, 756 anggota polisi disebar ke seluruh titik di kota Surabaya. Terutama, di batas-batas kota Gresik dan Sidoarjo. Langkah ini diambil agar para pesilat yang konvoi tidak sampai masuk ke kota Surabaya dan berpotensi mengganggu situasi Kamtibmas.
“Operasi stasioner ini untuk menjaga ketertiban di kota Surabaya,” ujar Pasma diwawancarai di bundaran Waru.
Langkah petugas kepolisian menyekat batas-batas kota Surabaya untuk mengantisipasi euforia pengesahan 978 warga baru salah satu kelompok pesilat di Porong, Sidoarjo. Konvoi puluhan pesilat sempat dilaporkan terjadi di Jalan Raya Babat Jerawat. Anggota Kepolisian dari Polsek Benowo dan Pakal lantas menggiring puluhan pesilat itu untuk keluar dari kota Surabaya.
“Kami sudah himbau kepada Kapolsek jajaran untuk mengamankan wilayahnya. Di Bundaran Waru ini ada Polsek Gayungan dan Wonocolo yang membantu,” tutur Pasma.
32 motor tanpa surat-surat dan berknalpot brong diamankan oleh petugas Polrestabes Surabaya. Sempat terjadi perlawanan dari anggota pesilat yang kena razia. Namun, Pasma bersama Pejabat Utama Polrestabes Surabaya langsung turun tangan agar tidak terjadi bentrokan. (Slv)