Gresik, Investigasi.today – Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBJN) Jawa – Bali mulai mengerjakan proyek pelebaran jalan nasional di Manyar, Gresik, Jawa Timur, Jumat (28/10).
Dengan menggunakan alat berat dan dikawal ratusan aparat gabungan dari TNI/ Polri dan Satpol PP, sebanyak 190 stand, 22 stand milik pedagang di sepanjang jalan itu dirobohkan. Dalam waktu singkat, bangunan semi permanen yang sudah berdiri puluhan tahun itu rata dengan tanah.
Sebelumnya beredar rumor pembongkaran stand bakal berlangsung alot karena akan ada perlawanan, namun hal tersebut tidak terbukti. Pembongkaran stand berlangsung aman tanpa ada perlawanan dari para pemilik stand.
”Alhamdulillah pembongkaran berlangsung aman dan lancar. Para pemilik stand bisa menerima pembongkaran. Itu tak lepas dari sosialisasi yang sebelumnya sudah kita sampaikan berulang kali,” ungkap Zainul Arifin, Camat Manyar usai pembongkaran.
Zainul menambahkan, untuk tahap awal baru 22 stand yang dibongkar, mulai dari Timur Tugu Manyar sampai depan Mapolsek Manyar, tapi rencana keseluruhan terdapat 190 stand yang bakal dibongkar.
“Selanjutnya untuk tahap dua nanti sebanyak 57 stand yang akan dibongkar. Kemungkinan dilakukan pekan depan. Pastinya belum tahu, masih menunggu perintah BBPJN,” jelasnya.
Meski standnya sudah dibongkar, rupanya para pedagang tidak bisa langsung bisa menempati stand relokasi yang disediakan. Sebab, pengerjaan pembangunan stand relokasi baru selesai 60 persen.
”Ya mau dimana lagi, sementara nganggur dulu,” tutur Asdi, pedagang soto ayam asal Lamongan yang dua stand miliknya juga tekena proyek ini.
Pembongkaran stand tersebut menimbulkan kemacetan total sepanjang jalur Pantura, mulai dari Sembayat sampai exit tol Manyar macet total.
Memang proyek pelebaran jalur Pantura Manyar itu mendesak untuk segera dilakukan. Sebab, tiap hari selalu terjadi kemacetan. (Slv)
