Sampang, investigasi.today – Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SDN Tragih 1 Desa Tragih Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang yang dikerjakan menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) Dinas Pendidikan Tahun 2017 dikerjakan asal -asalan dan ditengarai tidak sesuai dengan bestek.
Pembangunan tersebut pekerjaannya ditemukan menggunakan pasir lokal yang semestinya pasir jawa/hitam.
Atas temuan ini tim investigasi beberapa waktu lalu langsung turun kelapangan untuk melakukan klarifikasi kepihak lembaga/sekolah SDN Tragih I.
Saat sampai dilapangan tidak ditemukan aktivitas pekerjaan apapun, bahkan tidak ada orang baik dari Pihak Kontraktor Pelaksana maupun dari Pihak Konsultan Pengawas dan juga tidak ada papan nama Kontraktor/ CV sebagai pihak pelaksana proyek.
Yang dapat ditemui oleh tim investigasi adalah pihak guru dan pihak gurupun tidak bisa menjelaskan temuan tersebut.
Namun salah satu guru memberikan no. hp bapak agus selaku selaku plt kepala sekolah SDN Tragih 1, setelah dihubugi via telpon bapak agus tidak bisa menjelaskan malah mengatakan “iya itulah adanya sesuai lapangan” sambil tertawa.
Selanjutnya dia memberikan no. hp bapak Suparman selaku Plh SDN. Tragih 1. Setelah dihubungi via telepon bapak Suparman mengatakan bahwa pihak sekolah tidak tahu apa apa karena itu proyek DAU yang pelaksananya Kontraktor/CV
Selanjutnya tim investigasi mencoba menemui Bapak Akh. Roji’un selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, tetapi yang bersangkutan sedang tidak ada ditempat dan saat dihubungi via telpon dia mengatakan ada keperluan ke malang.
Begitu juga Kabid sarana dan prasarana SD bapak Mawardi setelah dihubungi tidak ada ditempat. Tim Investigasi langsung menemui Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Bapak Jupri Riyadi, S.Pd., SH. Pihak Kadis menjelaskan ini bukan kewenangannya, karena kami tidak memegang rab dan gambar. Bahkan Tim Investigasi diarahkan dulu untuk menghadap ke Kabid Sarana dan Prasarana SD.
Dengan kejadian ini seakan – akan stakeholder saling melempar tanggung jawab dan pengawasan tidak berjalan dengan semestinya. Yang akhirnya proyek DAU dikerjakan asal-asalan.(Syamsul A.)
