
Jakarta, Investigasi.today – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar, Kamis (16/2) kemarin. Terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketum PSSI diharapkan dapat melakukan perubahan pada organisasi sepak bola Indonesia itu.
“Kami berharap Pak Erick mampu mewujudkan cita-citanya untuk melakukan pembersihan. Bersih-bersih di tubuh PSSI, setelah beliau terpilih,” kata Ketua Umum DPP Pemuda Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Effendi Syahputra kepada wartawan, Jumat (17/2).
“Beliau juga harus mewujudkan apa yang beliau nyatakan dalam kampanyenya, yaitu harus memajukan sepak bola Indonesia dengan nyali, kita tunggu nyali beliau untuk benahi sepakbola nasional ini,” sambungnya.
Effendi menyatakan, sudah memprediksi Menteri BUMN tersebut akan terpilih sebagai nakhoda PSSI untuk lima tahun ke depan. Sejak awal pendaftaran sebagai Calon Ketum PSSI, Erick sudah mendapat dukungan dari 60 voters. “Sejak beliau daftar itu, saya sudah pernah statement, ada 60 voters yang mendukung beliau dan solid, ketika pemilihan terbukti 64 voters. Jadi, tidak meleset,” ungkapnya.
Effendi pun berharap, Erick Thohir segera memastikan kelanjutan Liga 2 dan 3 yang saat ini terhenti kompetisinya. Karena itu, dirinya menaruh harapan besar kepada Erick Thohir agar bisa membenahi seluruh kompetisi lokal sepak bola tanah air, termasuk liga 2 dan 3.
Sebab tak dimungkiri, perlu ada pembenahan dari penjadwalan dan sebagainya agar para sponsor melirik Liga 2 dan 3 agar kompetisi tersebut berjalan dan bergairah. “Value Liga 2 itu jadi sangat rendah di mata sponsor, branding-nya jatuh, jadi kita berharap di tangan beliau, value liga 2 itu semakin bagus dengan tentunya sistem kompetisi yang lebih baik dan terjadwal secara sistematis,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dalam kongres luar biasa setelah memperoleh 64 suara. Pesaing terdekatnya LaNyalla Mattalitti memeroleh 22 suara.
Sedangkan pasangan calon lainnya, Arif Wicaksono dan Doni Setiabudi, tidak memperoleh suara sama sekali. Pemilih tersebut meliputi 18 klub sepak bola Liga 1 Indonesia, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, 34 asosiasi sepak bola provinsi, dua asosiasi futsal, dan satu federasi futsal.
Erick Thohir memiliki pengalaman profesional di industri sepak bola. Dia adalah direktur keuangan Persija Jakarta pada tahun 2000-an. Ia juga sempat menjabat sebagai wakil komisaris utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) pada 2009-2019.
Erick Thohir juga merupakan pemilik dan presiden Inter Milan pada 2013–2018. Dia memperbaiki manajemen klub, yang saat itu sedang terpuruk, dan mendapatkan investasi dari Suning Holdings Group of China.
Dia juga pemegang saham mayoritas DC United, klub American Major League Soccer (MLS) hingga 2018. Dia juga memiliki sebagian saham Persis Solo sejak 2021. (Slv)