Investigasitop.com – Terkait dugaan pungutan liar di SMPN
1 Pakis Kabupaten Malang berapa pekan lalu, Kepala Dinas Kabupaten Malang dan Kabid
SMP tak berani komentar.
Saat PLT Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Drs. Pudianto di konfirmasi
di ruang kerjanya kemarin, terkait pungli yang di lakukan SMPN 1 Pakis pihaknya
enggan berkomentar intinya, ia tidak mau berkomentar namun beliau berjanji akan
menegur dan akan mengklarifikasi sejauh mana kebenaranya hanya bgtu saja
jawabnya.
Seiring Puji Herawati Kabid SMP Dindik Kabupaten Malang saat ditemui senin 5/6
terkait hal ini juga langsung menolak untuk di konfirmasi pasalnya ia tidak berani
karena mengenai informasi cukup satu pintu meminta pada Investigasi untuk minta
keterangan pada Kepala Dinas.
Dampak dari program Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sehingga terjadi di
sekolah SMPN 1 Pakis Kabupaten Malang memungut biaya urunan untuk membeli
laptop.
Berdasarkan sumber dari beberapa wali murid sepekan lalu, di sekolah SMPN 1
Pakis melakukan pungutan sebesar Rp.255.000 persiswa mulai kelas 1, 2 dan 3
yang di peruntukan membeli laptop guna pelaksanaan ujian kelas 3 SMP yang
berbasis komputer.
Anehnya dalam pemungutan biaya tersebut semua wali murid tidak di berikan
kuwitansi, di duga ada pensiyasatan mengenai penggalangan dana ini, agar tidak
tercium pihak luar dan menghilangkan barang bukti.
Foto: Kepala Sekolah SMPN 1 Pakis Gatot |
Sedangkan menurut sumber, Kelas 1 saja ada 9 Kelas perkelasnya sekitar 32
Siswa, kelas 2 juga ada 9 Kelas dan Kelas 3 juga sama ada 9 Kelas. Jadi kalau
di kalkulasi ada 27 Kelas mulai kelas 1 sampai kelas 3, 27 kelas kali 32 Siswa,
total keseluruhan ada 864 Siswa, semua dipungut biaya Rp.255000 dikalikan 864
Siswa, jadi sekolah berhasil mengumpulkan dana tarikan sebesar Rp.220.320.000
(Dua Ratus Dua Puluh Juta Tiga Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah) total keseluruhan.
Terkait Informasi dari beberapa sumber yang layak di percaya, dari awak media
melakukan konfirmasi kepada pihak Kepala Sekolah saudara Gatot melalui via
telepon berkali-kali di tlp gak pernah mau respon di SMS berkali-kali juga sama
tidak pernah mau respon. Kepala KTU, atas nama Endang saat di temui awak media
sepekan lalu terkait tarikan pihaknya menjawab “Saya tidak tau jelasnya
mas namun mengenai tarikan memang ada disekolah sini tapi untuk jelasnya
silahkan tanya ke Kepala Sekolah Saja mas!!..” pintanya.
Hingga berita ini diterbitkan kedua kalinya ini dari Dinas Pendidikan Kabupaten
Malang tidak ada kejelasan yang pasti.(Utsman/tim)