Sidoarjo, investigasi.today – Upaya untuk meminimalisir angka kecelakaan dijalan raya dan menjawab laporan keluhan masyarakat pengguna jalan, Sebanyak 203 muda-mudi terjaring dalam razia ‘Kuda Liar’ (sepeda motor, red) yang dilakukan Samapta Bhayangkara (Sabhara) dan Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polresta Sidoarjo.
Para pelaku yang terjaring tersebut oleh Polresta Sidoarjo dikumpulkan dihalaman Mapolresta Sidoarjo untuk diberikan himbauan serta arahan secara Preventif kepada mereka yang didominasi oleh Pelajar.
Kapolresta Sidoarjo, Kombespol Himawan Bayu Aji saat melakukan pengarahan didepan ratusan para pelanggar. “Ada sekitar 136 motor dengan jumlah sekitar 203 remaja yang terjaring razia. 93 diantaranya tidak ada STNK dan SIM, sedangkan 30 kendaraan dilengkapi dengan STNK, tapi tidak memiliki SIM, dan 4 lainnya ditinggal pemiliknya,” ujar Himawan usai memberi pengarahan kepada ratusan remaja yang terjaring razia di Halaman Mapolresta Sidoarjo, Minggu, (15/10/ 2017).
Menurut Himawan, alumni perwira angkatan ’95 ini, mereka yang datang tidak hanya warga sidoarjo saja, juga dari Surabaya, Pasuruan, Gresik dan kota di sekitar Sidoarjo . Mereka datang hanya ingin mengisi liburan dengan aksi balap liar. Sehingga dalam hal ini polisi akan terus melakukan operasi untuk mencegah hal hal yang tak diinginkan.
“Save our student akan lebih kita galakkan untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas, ” jelasnya.
Selain dilakukan pendataan, mereka juga diminta untuk melakukan sidik jari di Mapolresta Sidoarjo. Hal itu untuk mengantisipasi kejadian serupa dan memberantas peredaran Narkoba dikalangan remaja.
Selain itu, pihak kepolisian juga akan menerapkan tilang, baik untuk kelengkapan surat maupun kendaraan. Beberapa knalpot brong juga turut disita hingga mereka mau berjanji mengganti knalpot biasa dan mengembalikan kelengkapan kendaraan sesuai standart nya.
” Upaya preventif kami, pertama kami akan panggil orang tua mereka semua agar memberi pengertian dan tidak mengulangi lagi. Kedua, kami juga akan mendata sekolah mereka dan memanggil perwakilan guru mereka untuk tetap dilakukan pengawasan selama disekolah,” Papar nya. (mj/yut)