Banyuwangi, investigasi.today – Bertempat di kantor Desa Barurejo Kecamatan Siliragung Kabupaten Banyuwangi pada Senin (27/06) berlangsung sosialisasi pencegahan virus penyebab penyakit mulut dan kuku (PMK) yang telah menyerang ternak di wilayah Desa Barurejo.
Acara tersebut tampak hadir Kades Barurejo/diwakili Sekdes, Kapolsek Siliragung AKP.Rohman.SH, Danramil/ yang mewakili, Dokter hewan, BPP Siliragung, warga petani dan peternak.
Menurut salah seorang dokter hewan dari dinas pertanian dan pangan kabupaten Banyuwangi ada ratusan ternak diwilayah desa Barurejo terinfeksi virus PMK.
“Ada sekitar 120 ekor ternak sapi yang terinfeksi, yang mati ada satu ekor dan kami sudah melakukan penyemprotan dengan obat yang setara dengan formalin dan sudah sembuh 80%”, ujar dr. Roby.
Dalam sambutannya dr.Roby menyampaikan, “Virus PMK penularan melalui udara serta melalui kontak fisik namun tingkat kematian hewan ternak dibawah 5% dan virus tersebut tidak menular ke tubuh manusia, kalau dipotong bisa dikonsumsi tapi bagian kepala dan jeroan tidak boleh dikonsumsi”, imbuhnya.
Dalam sambutannya Kapolsek Siliragung AKP. Rohman, SH mengimbau agar warga peternak mengikuti petunjuk dari dokter hewan.
“TNI Polri selalu hadir terkait dengan semua kegiatan yang ada di masyarakat dan kami beserta jajaran sudah cek keluhan masyarakat terkait PMK, kami menghimbau ikuti petunjuk dokter terkait ternak seperti Kambing, sapi maupun kerbau yang terinfeksi PMK”, kata Kapolsek.
Sementara itu dari badan penyuluh pertanian (BPP) kecamatan Siliragung menyarankan petani memanfaatkan kotoran ternak dalam menyuburkan tanah.
“Kotoran ternak kalau dibuang sangat sayang sekali karena bisa dibuat pupuk organik yang menyuburkan tanah mengingat pupuk bersubsidi sangat terbatas”, ujar pihak BPP. (Widodo)
