Jakarta, investigasi.today – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Imam Besar atau Grand Syekh Al Azhar Mesir, Ahmed Al Tayeb, di Istana Merdeka Jakarta hari ini. Jokowi membahas sejumlah hal, salah satunya dorongan agar Al Azhar membentuk Markaz Tathwir di Indonesia.
Hal itu diungkap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/7/2024). Retno awalnya menyebut hubungan Mesir dan Indonesia sudah lama terjalin terutama bidang pendidikan. Menurutnya, 95% WNI yang tinggal di Mesir adalah pelajar Indonesia.
“Pak Presiden mengatakan bahwa Mesir telah sejak lama menjadi tujuan studi pelajar Indonesia, 95% WNI yang tinggal di Mesir adalah pelajar Indonesia,” kata Retno.
Retno mengatakan karakter pelajar Indonesia di Mesir terbilang baik, sebab Ahmed Al Tayeb tak pernah mendengar keluhan. Dalam pertemuan itu, Jokowi mendorong agar Ahmed Al Tayeb membentuk Markaz Tathwir atau pusat pengembangan di Indonesia.
“Dan tadi Grand Syekh mengatakan jumlah yang dicatat Grand Syekh pelajar Indonesia lebih dari 13 ribu orang, dan Grand Syekh mengatakan beliau tidak pernah menerima keluhan dari mahasiswa Indonesia dan berarti bahwa karakter dari mahasiswa Indonesia adalah baik,” ucap Retno.
“Itu yang disampaikan oleh Grand Syekh, bapak presiden juga mendorong pembentukan Markaz Tathwir Al Azhar untuk cabang Indonesia,” lanjutnya.
Dia menyebut jumlah 13 ribu pelajar Indonesia di Al Azhar merupakan presentasi terbanyak. Retno mengungkap pihak Al Azhar akan memberikan beasiswa tambahan untuk Indonesia.
“Grand Syekh pada saat menyebut angka 13 ribu itu menggambarkan bahwa angka tersebut adalah persentase yang sangat besar dibanding secara total mahasiswa-mahasiswa yang belajar di Al Azhar, dan Grand Syekh mengatakan bahwa Al Azhar telah memberikan 200 beasiswa untuk pelajar Indonesia, dan beliau juga mengatakan bahwa 2024 tahun ini Al Azhar akan menambah jumlah beasiswa yanng akan diberikan pelajar Indonesia,” imbuh nya. (Ink)