
Bangka Barat, investigasi.today – Setelah dua tahun berturut-turut tradisi perang ketupat tidak bisa dilaksanakan karena pandemi COVID-19. Akhirnya pada tahun ini untuk menyambut bulan suci Ramadhan perang ketupat kembali digelar di Desa Tempilang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Alhamdulillah tahun ini perang ketupat kembali digelar setelah dua tahun tradisi warga daerah ini tertunda karena COVID-19,” kata Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah saat membuka acara perang ketupat di Tempilang, Senin (28/3).
Ia mengemukakan pentingnya peran para generasi muda dalam upaya pelestarian budaya daerah, termasuk tradisi menyambut Ramadhan dengan perang ketupat.
“Penting bagi generasi muda untuk ikut serta melestarikan budaya agar perang ketupat ini dapat dikenal di tingkat global,” katanya.
Bupati Bangka Barat Sukirman menyampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi, perusahaan, dan perorangan yang membantu penyelenggaraan perang ketupat.
“Tanpa adanya dukungan moril dan materil ini, perang ketupat belum tentu dapat terlaksana,” katanya.
Ketua Adat Tempilang Keman mengatakan bahwa selain untuk menyambut Ramadhan, tradisi perang ketupat dilaksanakan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar warga Tempilang dihindarkan dari bahaya dan hal-hal yang buruk.
“Perang ketupat ini bertujuan agar kampung menjadi aman dan terhindar dari hal-hal buruk,” katanya. (Syel)