Yogjakarta, Investigasi.today – Dua nama kerajaan terbesar yang pernah jaya di Jawa Timur, yakni Majapahit dan Brawijaya resmi dijadikan nama jalan arteri (ringroad) di Daerah Istimewa Jogyakarta.
Sebagai bukti diresmikannya jalan tersebut, Sekdaprov. Jatim, Dr. H. Akhmad Sukardi, Msi mewakili Gubernur Jatim Soekarwo menyaksikan acara peresmian tersebut.
Peresmian nama Jalan Alteri (Ringroad) itu dilakukan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogjakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X di Simpang Empat Jambor Yogjakarta, Rabu (3/10) pagi
Sekdaprov Jatim Akhmad Sukardi mengatakan, prakarsa gubernur DI Yogjakarta memilih nama Majapahit, Brawijaya, Pajajaran dan Siliwangi dinilai sangat luar biasa. Karena pemikiran yang dimunculkannya tersebut sudah pada tataran nasional dan bahkan internasional.
“Ini merupakan bagian dari pemersatu bangsa dan sebagian dari rekontruksi budaya, dan itu merupakan hal yang baik yang perlu kita tiru.Karena kita tidak berpikir kesukuan tapi lebih luas lagi yaitu berpikir untuk keutuhan dan kesatuan serta persatuan Indonesia Raya,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur DI Jogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X saat meresmikan nama jalan-jalan tersebut menyampaikan kalau selain memilih nama Majapahit dan Brawijaya sebagai jalan arteri di wilayahnya, Pemprov. DI Jogyakarta juga memilih nama Siliwangi dan Pajajaran.
Dirinya menyampaikan, peresmian empat nama jalan arteri yang dipilih merupakan sebuah rekontruksi budaya. Tujuannya yakni ntuk mempererat hubungan antara suku Jawa dan Sunda. Selain itu tujuannya yakni untuk mempersatukan Indonesia. “Jadi, masa lalu tinggalkan itu sebagai kenangan dan mulai saat ini ayo kita songsong dan kita bangun masa depan yang lebih baik,” kata Sri Sultan Hamengkubowono X.
Masih menurut Sri Sultan, saat ini sudah bukan waktunya lagi hidup penuh kecurigaan atau saling mencurigai satu sama lain. Karena Indonesia butuh dukungan dari semua elemen masyarakat, bukan malah terkotak-kotak menganggap dirinya yang paling baik dan paling mampu dalam segala masalah.
Untuk itu, jalan yang sudah diresmikan dan digunakan sejak tahun 2010 yang lalu itu kini diresmikan dengan menggunakan nama kerajaan Majapahit dan Brawijaya serta kerajaan Siliwangi dan Pajajaran. “Tujuannya tak lain yaitu untuk menghapus cerita yang tidak tahu kebenarannya, karena memang belum ada yang dapat dibuktikan dan ditemukan prasastinya,” jelasnya. Untuk itu, dengan menggunakan nama- nama kerajaan dari Jawa Timur serta kerajaan dari Jawa Barat ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara wilayah timur dan barat serta Yogjakarta sebagai prakarsana.
“Kalau jalan majapahit diawali dari Simpang Tiga Janti dan batas akhir Simpang Empat jalan Wonosari. Sedang Jalan Brawijaya dengan batas awal Simpang Empat Dongkelan dan batas akhir Simpang Tiga Gamping. Masing dengan panjang 3,8 Km untuk jalan Brawijaya dan 5,9 Km untuk jalan majapahit,” jelasnya.
Ikut hadir dalam acara tersebut selain Gubernur Jabar, juga hadir Walikota Bandung, Sekdaprov. Jatim, Bupati Sleman dan Forpimda DIY serta Jateng.( Yit).